(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Test Praktek Peserta Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pegawai RSUD Kab. Buleleng

Admin rsud | 09 Februari 2018 | 1242 kali

 

Test Praktek peserta pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk Pegawai Medis dan Non Medis RSUD Kab. Buleleng yang diselenggarakan di Ruang Aula Wijaya Kusuma RSUD Kab. Buleleng, Jumat, 09/02/18. Pelatihan BHD pegawai medis dan non medis RSUD Kab. Buleleng yang dibuka oleh Direktur RSUD Kab. Buleleng Pada hari rabu,07/02/18 kemarin, yang dimana tujuan Bantuan Hidup Dasar ini adalah memberikan bantuan dengan cepat mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu pengobatan lanjutan. Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi jantung paru akan berhasil terutama pada keadaan 'henti jantung' yang disaksikan (witnessed) dimana resusitasi segera dilakukan oleh orang yang berada di sekitar korban.

Untuk memberikan hal ini kita juga perlu untuk mengenali akan tanda-tanda henti jantung dan juga henti nafas. Berikut adalah ciri tanda kriteria henti jantung (cardiac arrest) :

  1. Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung).
  2. Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau brakialis pada bayi).
  3. Henti nafas atau mengap-megap (gasping).
  4. Terlihat seperti mati (death like appearance)
  5. Warna kulit pucat sampai kelabu.
  6. Pupil dilatasi (setelah 45 detik)

Ada beberapa langkah yang diberikan dalam usaha kita memberikan BHD ini adalah sebagai berikut:

  • Airway. Berhasil tidaknya dalam memberikan resusitasi jantung paru ini berawal dari cepatnya dalam pemberian bantuan pembukaan jalan nafas. Cara mmebuka jalan nafas korban henti jantung ini adalah dengan segera menekuk kepala korban ke belakang sejauh mungkin, posisi terlentang kadang-kadang sudah cukup menolong karena sumbatan anatomis akibat lidah jatuh ke belakang dapat dihilangkan. Kepala harus dipertahankan dalam posisi ini.
  • Breathing(Pernafasan). Dalam memberikan bantuan pernafasan ini bisa dilakukan dengan cara melakukan pernafasan mulut ke mulut penolong menggunakan satu tangan di belakang leher korban sebagai ganjalan agar kepala tetap tertarik ke belakang, tangan yang lain menutup hidung korban (dengan ibu jari dan telunjuk) sambil turut menekan dahi korban ke belakang. Penolong menghirup nafas dalam kemudian meniupkan udara ke dalam mulut korban dengan kuat. Ekspirasi korban adalah secara pasif, sambil diperhatikan gerakan dada waktu mengecil. Siklus ini diulang satu kali tiap lima detik selama pernafasan masih belum adekuat.
  • Circulation(Sirkulasi Buatan). Sering disebut juga dengan Kompresi Jantung Luar. Henti jantung (cardiac arrest) ialah hentinya jantung dan peredaran darah secara tiba-tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa dan hal ini merupakan keadaan darurat yang paling gawat.

Dalam hal ini Narasumber Pelatihan BHD dari Tim Blu Code RSUD Kab. Buleleng, dimana setelah mendapat materi pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dilanjutkan dengan test praktek kepada karyawan medis dan non medis RSUD Kab. Buleleng, agar seluruh pegawai medis dan non medis RSUD Kab. Buleleng bisa memberi pertolongan pertama atau bantuan hidup dasar, apabila pada suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi.

Download disini