(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Waspadai Risiko Diabetes Tipe-2 Selama Kehamilan

Admin rsud | 10 Oktober 2019 | 488 kali

Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil yang tidak dapat mengatasi resistensi insulin. Dalam kebanyakan kasus, diabetes gestasional hilang setelah bayi dilahirkan.

Akan tetapi, wanita yang menderita diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe-2 di kemudian hari.

Diabetes Gestasional Berisiko Menjadi Diabetes Tipe-2

Perlu diingat, diabetes gestasional pada kehamilan merupakan pertanda awal dari kelainan yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe-2. Diabetes gestasional dipicu oleh faktor risiko diabetes tipe-2, yang belum berkembang.

Seiring bertambahnya usia, terutama dengan berat badan berlebih, pola makan yang tidak sehat atau faktor-faktor lain, maka Anda dapat terkena diabetes tipe-2.

Wanita yang memiliki diabetes gestasional berisiko tiga hingga tujuh kali lipat atau 50% terkena diabetes tipe-2 dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Risiko Diabetes Tipe-2 pada Anak

Diabetes gestasional meningkatkan potensi kelahiran bayi yang lebih besar dibanding biasanya (makrosomia). Tak hanya Anda, anak juga berisiko terkena diabetes tipe-2 kelak.

Terdapat bukti bahwa, jika wanita memiliki gula darah tinggi selama kehamilan, maka pankreas bayi harus bekerja lebih keras. Akibatnya, sekresi insulin pada bayi rusak, dan terjadi peningkatan risiko diabetes.

Selama bertahun-tahun, hal tersebut akan membuat bayi berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe-2. Bahkan di kemudian hari, anak Anda akan lebih mungkin terkena diabetes tipe-2 daripada anak-anak lain. Akan tetapi, gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko tersebut.

Penelitian menunjukkan, gaya hidup dapat memainkan peran penting dalam mengelola risiko tersebut. Wanita yang lebih aktif dan menjaga berat badannya tetap sehat, berisiko lebih rendah terkena diabetes tipe-2, meski memiliki diabetes gestasional.

Menjalani pola hidup sehat dapat mengurangi risiko jangka panjang terhadap diabetes tipe-2. Orang dengan pra-diabetes yang kehilangan 5-7% dari berat badannya, dan berolahraga minimal 150 menit per minggu, bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2 sebesar 58% untuk sepuluh tahun ke depan.

3 Langkah untuk Mengurangi Risiko Diabetes Tipe-2

Anda bisa melakukan tiga langkah ini untuk mengurangi risiko terhadap diabetes tipe-2.

1. Menjaga Berat Badan Ideal

Jagalah berat badan Anda tetap dalam kisaran yang normal. Hindari makanan yang dapat meningkatkan berat badan Anda seperti makanan cepat saji, terutama yang mengandung lemak dan tepung.

Konsumsilah sayuran segar atau beku yang kaya akan nutrisi, serta buah tanpa pemanis, untuk membantu Anda menjaga berat badan.

2. Mengonsumi Makanan Sehat

Konsumsilah makanan yang sehat, seperti sayuran, biji-bijian, buah-buahan, roti gandum, dan protein tanpa lemak. Tak hanya memiliki asupan gizi yang baik, makanan-makanan tersebut juga dapat membuat tubuh Anda lebih sehat.

Hindari mengonsumsi daging merah, sosis, teh manis, limun, soda, permen, dan es krim. Jangan lupa untuk rutin minum air putih.

3. Rutin Berolahraga

Lakukan olahraga secara rutin, dan jadikan hal ini sebagai kebiasaan. Olahraga dapat membantu Anda menurunkan berat badan, dan membantu tubuh memanfaatkan insulin secara efektif, untuk menjaga kadar gula darah yang sehat.

Anda dapat berolahraga minimal 30 menit, dengan berjalan, berlari, berenang, maupun bersepeda. Olaharga dapat membantu mengurangi resistensi  insulin penyebab diabetes tipe-2.

4. Memantau Gula Darah

Diabetes gestasional meningkatkan risiko Anda terhadap diabetes tipe-2. Kadar gula darah Anda kemungkinan akan normal kembali sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, Anda harus terus memantau gula darah.

Anda disarankan melakukan tes gula setiap tiga tahun sekali.