(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Sengaja Atau Tak Sengaja, Kenali Gejala Keracunan Obat

Admin rsud | 06 Agustus 2020 | 11917 kali

Bisa terjadi tanpa sengaja atau justru disengaja, keracunan obat adalah konsekuensi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat. Entah itu obat yang diresepkan dokter, dibeli sendiri, legal, hingga yang ilegal. Keracunan obat bisa menyebabkan fungsi tubuh terganggu.

Tak hanya itu, keracunan obat juga memicu komplikasi medis hingga kematian. Seberapa parah kondisinya bergantung pada jenis obat, dosis yang dikonsumsi, juga riwayat medis orang yang bersangkutan.

Faktor risiko keracunan obat

Mengingat keracunan obat bisa terjadi tanpa disengaja, ada beberapa hal yang meningkatkan risikonya, seperti:

  • Penyimpanan salah

Obat yang disimpan sembarangan bisa dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam fase oral atau ingin memasukkan segala benda ke dalam mulutnya. Itulah sebabnya anak-anak termasuk yang paling rentan mengalami keracunan obat jika menemukannya dalam kondisi tidak tersimpan dengan baik.

  • Tidak sesuai dosis

Keracunan obat juga bisa terjadi ketika seseorang tidak mengonsumsinya sesuai dengan dosis. Tak hanya anak-anak, hal ini bisa juga terjadi pada orang dewasa. Bukannya menyembuhkan, mengonsumsi obat dengan dosis berlebih akan membuat tubuh dalam bahaya.

  • Riwayat kecanduan

Orang yang pernah memiliki riwayat kecanduan atau penyalahgunaan obat bisa mengalami keracunan obat. Terlebih ketika seseorang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat yang bersifat psikedelik atau menggabungkannya dengan alkohol.

  • Masalah mental

Risiko faktor lain dari keracunan obat adalah masalah mental. Orang yang mengalami depresi atau kerap memikirkan suicidal thoughts rentan mengalami hal ini. Terlebih, jika masalah mental dibiarkan begitu saja tanpa ditangani.

Gejala keracunan obat

Bergantung pada tiap individu hingga obat yang dikonsumsinya, berikut ini beberapa gejala keracunan obat yang umum terjadi:

  • Mual dan muntah
  • Mengantuk
  • Hilang kesadaran
  • Sulit bernapas
  • Sulit berjalan
  • Gelisah
  • Bertindak agresif
  • Pupil mata membesar
  • Tremor
  • Kejang
  • Halusinasi

Orang yang mengalami keracunan obat harus segera mendapatkan penanganan medis darurat. Semakin cepat penanganan medis diberikan, akan semakin efektif hasilnya.

Cara mengatasi keracunan obat

Berbeda jenis keracunan obat, akan berbeda pula cara penanganan medisnya. Kunci dari penanganan adalah tahu seberapa banyak dan apa jenis obat yang telah dikonsumsi berlebihan. Namun, tidak selamanya informasi krusial ini diketahui.

Untuk itu, biasanya tim medis akan melakukan langkah penanganan awal untuk mengatasi keracunan obat dengan cara:

  • Memastikan jalur pernapasan tidak tersumbat
  • Memberikan activated charcoal atau arang aktif untuk menyerap obat dalam sistem pencernaan
  • Memancing agar pasien muntah sehingga substansi bisa dikeluarkan dari perut
  • Memompa perut untuk mengeluarkan substansi obat
  • Memberikan cairan infus untuk mempercepat tubuh mengeluarkan substansi berbahaya
  • Memberikan obat yang bersifat antidote atau berlawanan dengan obat yang memicu keracunan

Mencegah keracunan obat

Ada banyak cara mencegah keracunan obat, utamanya yang terjadi tanpa disengaja. Metode terbaik adalah dengan menghilangkan peluang terjadinya keracunan atau hal yang memicu seseorang mengonsumsi obat berlebihan.

Apabila ada anak kecil di rumah, pastikan seluruh obat baik yang dari dokter maupun dibeli sendiri tersimpan dengan baik. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Ketika mengonsumsi obat dari dokter, ikuti benar-benar instruksi dosisnya. Jangan menggabungkan jenis obat tertentu tanpa sepengetahuan dokter karena bisa bereaksi menyebabkan keracunan obat.

Sementara jika keracunan obat terjadi karena penyalahgunaan dengan sengaja, cara terbaik untuk menghindari overdosis adalah dengan mengakhirinya. Tenaga medis atau profesional selalu siap membantu orang yang ingin mengakhiri penyalahgunaan obat.