(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

SAKIT PINGGANG (LOW BACK PAIN)

Admin rsud | 17 Oktober 2017 | 7325 kali

Sakit Pinggang atau Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi didaerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping luar.

Keluhan nyeri tersebut dapat sedemikian hebat sehingga membuat pasien mengalami kesulitan dalam setiap pegerakan (salah tingkah). Jika berlanjut maka harus istirahat total dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Di Indonesia, pasien dengan kasus LBP cukup banyak dengan kisaran umur 30 tahunan ke atas dan menempati urutan kedua tersering setelah nyeri kepala.

Sebab-sebab terjadinya LBP :

  1. Terjadi tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit) Hal ini dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan pada sarafnya sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan ditempat lain misalnya infeksi atau batu ginjal, dan lain-lain.
  2. Spasme Otot (ketegangan otot)  Spasme otot dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Contohnya saat berolahraga dengan tidak kita sadari kita bergerak terlalu mendadak dan berlebihan. Atau juga saat mengangkat benda-benda agak berat dengan posisi yang salah dan terjadinya pengapuran tulang belakang karena usia.
  3. Hernia Nukleus Pulposus (HNP), yaitu :Terdorongnya nucleus pulposus suatu zat yang berada diantara ruas-ruas tulang belakang, kearah belakang baik lurus maupun kearah kanan atau kiri akan menekan sumsum tulang belakang atau serabut-serabut sarafnya dan mengakibatkan terjadinya sakit yang sangat hebat. Hal ini terjadi karena ruda paksa (trauma/kecelakaan) dan rasa sakit tersebut dapat menjalar kekaki baik kanan maupun kiri (Ischialgia).
  4. Stres Mental, yaitu : suatu keadaan kejiwaan yang menyebabkan pasien tersebut merasa sangat tertekan. Penderitaan kejiwaan stres ini gejala klinisnya dialihkan menjadi LBP, walaupun sebelumnya telah ada faktor-faktor kelemahan dari susunan organ-organ di punggung.

Penatalaksanaan pengobatan bagi penderita LBP yang terbaik adalah menghilangkan penyebabnya (klausal), walaupun bagi pasien yang terpenting adalah menghilangkan rasa sakitnya (simptomatis). Untuk menemukan penyebab yang tepat, disamping pemeriksaan foto rontgen poros tulang belakang, kadang-kadang diperlukan juga pemeriksaan khusus misalnya EMG, Scanning, MRI, dll.

Siapa saja yang beresiko terkena LBP?

  • Wanita atau pria dengan usia diatas 30 tahun ke atas
  • Memiliki kelebihan berat badan
  • Menjalani gaya hidup yang tidak aktif / kurang gerak.
  • Pekerjaan yang perlu mengangkat barang berat.

Beberapa Terapi yang dianjurkan untuk mengurangi / mengobati nyeri LBP, antara lain :

  1. Sebuah bantal pemanas (heating pad) diletakkan di bawah punggung yang sakit berguna untuk mengurangi rasa sakit walaupun sementara saja.
  2. Melakukan Yoga dengan instruktur yang berpengalaman dapat memperbaiki postur tubuh dan mengurangi nyeri melalui gerakan peregangan yang benar.
  3. Manipulasi spinal, yaitu dengan melakukan tekanan tangan ke tulang dan jaringan sekitar yang sakit. Hanya bagi yang cocok saja, karena tidak sesuai untuk semua orang.
  4. Terapi Pijat yang rutin dan dilakukan oleh orang yang ahli dapat mengurangi sakit yang diderita nya.
  5. Akupunktur merupakan salah satu tekhnik yang ditemukan memiliki hasil perbaikan yang mengejutkan.
  6. Obat-obatan yang dijual bebas diapotik sering kali dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit, seperti : acetaminophen, ibuprofen atau naproxen. Jika rasa sakit semakin menjadi, maka konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan resep obat yang direkomendasikan.
  7. Suntikan kepunggung yang biasa disebut “Nerve Root Block”, dapat direkomendasikan oleh dokter jika terapi dengan obat-obatan standar tidak membawa hasil yang signifikan.
  8. Terapi Fisik melalui program rehabilitasi medik atau fisioterapi.
  9. Operasi merupakan alternatif akhir jika nyeri punggung tersebut sudah berlangsung lama dan sangat mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari.

Agar kita tetap sehat dan tidak terkena LBP walaupun usia sudah lanjut, perlu kiranya melakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Olah raga yang teratur dimana frekuensi / jumlah dan intensitasnya harus cukup, jangan berlebihan, jangan meloncat-loncat. Bagi yang rentan terhadap LBP, olahraga yang sangat dianjurkan adalah renang.
  2. Mengatur pola makan yang baik, yaitu dengan menghindari makanan yang mengandung banyak lemak, asam urat, dll. Hal ini bertujuan untuk memperlambat terjadinya pengapuran tulang belakang.
  3. Mengatur berat badan agar tidak berlebihan sehingga menambah beban tulang belakang yang menopang tubuh.
  4. Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan hindari polusi yang berlebihan.
  5. Hidup teratur, mengatasi stres serta menjalani hidup dengan beragama dan bersungguh-sungguh.
  6. Melakukan gerakan dengan posisi yang benar, tidak mendadak dan jika terlalu berat jangan paksakan untuk mengangkatnya.