(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Pusar Bodong pada Bayi dan Segala Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 1558 kali

Tidak semua bayi lahir dengan sempurna. Dalam beberapa kasus tertentu, bayi memiliki risiko mengalami masalah pada keadaan fisiknya, termasuk memiliki pusar bodong atau hernia umbilikalis.

Pusar bodong pada bayi biasanya baru disadari oleh orangtua ketika memandikan bayinya setelah tali pusar lepas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, namun biasanya dapat sembuh sendiri.

Pusar bodong pada bayi

Ketika bayi dilahirkan, ia tidak lagi mendapat asupan makanan dari tali pusar sehingga otot perut yang menjadi tempat menempelnya tali pusar akan segera menutup.. Namun, penutupan yang tidak sempurna dapat menyebabkan bayi mengalami hernia umbilikalis.

Hernia umbilikalis atau pusar bodong adalah salah satu bentuk hernia pada bayi. Kondisi ini terjadi ketika usus dalam tubuh mendorong keluar melalui lubang di otot perut bayi karena belum menutup dengan sempurna. Hal ini ditandai dengan munculnya tonjolan pada pusar bayi.

Sebelum tali pusar bayi lepas, Anda mungkin hanya melihat bahwa sekitar pusar bayi tampak sedikit menonjol ketika menangis. Sementara, setelah tali pusarnya lepas, Anda dapat melihat adanya tonjolan pada pusar bayi, yang juga disebut sebagai pusar bodong.

Hernia umbilikalis umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir atau berusia di bawah 6 bulan. Adapun gejala penyakit hernia umbilikalis meliputi:

  • Terdapat tonjolan atau sedikit bengkak di sekitar pusar

  • Tonjolan menjadi lebih besar dan lebih keras ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan karena meningkatnya tekanan pada perut

  • Dalam keadaan normal, tonjolan tidak terasa sakit ketika disentuh

Sementara, jika tonjolan mengalami perubahan warna atau membesar, bayi menjadi rewel dan mengalami kesakitan, serta mual dan muntah secara tiba-tiba, maka itu dapat menjadi tanda bahaya yang harus Anda waspadai. Jika bayi Anda mengalami tanda tersebut, segera bawa mereka ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat untuk bayi Anda.

Pada kebanyakan kasus, ketika bayi menginjak usia 2 tahun, biasanya pusar bodong menjadi normal dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, pusar tetap bodong hingga tahun kelima atau bahkan lebih lama.

Penyebab pusar bodong pada bayi

Pusar bodong dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Beberapa penyebab pusar bodong pada bayi, di antaranya:

  • Otot perut bayi tidak tertutup dengan sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan usus terdorong keluar hingga timbul tonjolan pada pusar.

  • Bodong pada bayi bisa juga terjadi jika ada dorongan dari perut. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada rongga perut hingga menyebabkan perut bayi besar dan pusar pun menonjol.

  • Adanya bekas luka, yaitu pembentukan jaringan parut berlebih setelah tali pusar lepas dapat menyebabkan pusar bodong. Jaringan parut tersebut membentuk massa kecil atau daging yang tumbuh di pusar (granuloma umbilikalis).

Bukan hanya penyebab, ada pula faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi bayi memiliki pusar bodong. Faktor risiko tersebut meliputi bayi prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Jika bayi Anda memiliki faktor risiko seperti yang telah disebutkan, maka Anda harus waspada.

Komplikasi pusar bodong pada bayi

Perlu Anda ingat bahwa komplikasi hernia umbilikalis atau pusar bodong pada bayi jarang terjadi karena biasanya akan sembuh sendiri. Namun, komplikasi dapat terjadi ketika usus yang menonjol terperangkap dan tidak dapat didorong kembali ke dalam rongga perut.

Kondisi ini dapat mengurangi pasokan darah ke bagian usus tersebut sehingga menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan.

Jika bagian usus yang terperangkap tidak mendapatkan pasokan darah sama sekali, maka dapat terjadi kematian jaringan dan infeksi. Infeksi pun bisa menyebar ke seluruh rongga perut hingga mengancam jiwa.

Komplikasi hernia umbilikalis lebih berisiko terjadi pada orang dewasa. Namun, Anda tetap harus rutin memantau pusar bodong yang dimiliki oleh bayi Anda. Agar bila terjadi perubahan, Anda dapat segera mengonsultasikannya pada dokter.

Jika pusar bodong bayi tak juga kembali normal setelah 4 tahun, atau terasa semakin besar dan bengkak, maka sebaiknya periksakan bayi Anda ke dokter.

Operasi hernia umbilikalis atau pusar bodong mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Operasi dilakukan untuk mengembalikan usus yang mendorong lubang di otot perut ke tempat asalnya. Anda tidak perlu terlalu khawatir karena sebagian besar pusar bodong bukanlah kasus yang berbahaya.