Dalam istilah medis, telinga berdengung disebut dengan Tinnitus. Gejala ini akan sering muncul kepada orang yang berusia lebih dari 40 tahun, tak mengenal pria atau wanita. Hanya saja untuk pria gejala ini lebih banyak terjadi.
Sebenarnya jika itu dalam batas wajar, artinya bisa hilang dalam hitungan detik atau menit maka tidak ada masalah. Namun apabila telinga berdengung tak kunjung berhenti maka Kamu harus memeriksakan itu ke dokter. Ada kecenderungan kelainan pada gendang telinga dan berbagai organ lain di dalam. Ada dua jenis Tinnitus, yaitu:
1. Pulsatile tinnitus atau tinnitus berdenyut (seperti detak jantung) sering disebabkan oleh suara yang diciptakan oleh gerakan otot di dekat telinga, perubahan dalam saluran telinga, atau aliran (vaskular) darah di wajah atau leher.
2. Nonpulsatile tinnitus disebabkan oleh masalah pada saraf yang terlibat dengan gangguan tersebut. Kamu dapat mendengar suara di salah satu atau kedua telinga.
Penyebab Telinga Berdengung
Paparan Suara Keras Terlalu Lama
Penyebab telinga berdengung paling umum adalah paparan lama terhadap suara kencang. Sekitar 90 persen kasus telinga berdengung memiliki gangguan pendengaran dengan varian yang berbeda.
Hal ini diakibatkan oleh pajanan suara kencang secara terus-menerus yang menyebabkan kerusakan permanen pada sel koklea dalam telinga dalam.
Penyebab Telinga berdengung satu ini berisiko dialami beberapa profesi yang biasa bergelut dengan suara kencang, seperti musisi rock, pilot, tukang kayu, atau tentara. Satu dentuman suara yang sangat kencang cukup untuk menjadi penyebab telinga berdengung.
Penyumbatan atau Infeksi Saluran Telinga
Selain itu, penyebab telinga berdengung bisa juga karena adanya penyumbatan atau infeksi pada saluran telinga. Kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya begitu penyumbatan ditangani, tapi ada kalanya juga terus berlanjut.
Adanya tumor jinak pada saraf pendengaran, proses penuaan alami yang memengaruhi bagian dalam telinga atau bagian lainnya, dan mengonsumsi beberapa jenis obat, seperti antibiotik, aspirin, obat bius, antidepresan, hingga anti peradangan, juga menjadi penyebab telinga berdengung lainnya.
Penyakit Meniere
Selain itu, penyebab telinga berdengung selanjutnya adalah penyakit Meniere yang menyebabkan gangguan pada telinga dalam, cedera pada leher atau kepala.
Selain itu juga otosklerosis yang menyebabkan kekakuan tulang kecil pada telinga bagian tengah, gangguan kesehatan tertentu, seperti penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, anemia, alergi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif, serta gangguan pada leher atau rahang, seperti sindrom sendi temporomandibular.
Penyebab telinga berdengung ini dapat memburuk jika diperparah oleh kondisi-kondisi lain, misalnya jika pengidap mengalami stres, mengonsumsi minuman keras berlebihan, merokok, sering mengonsumsi minuman berkafein, dan beberapa makanan tertentu yang mengandung garam dalam kadar tinggi.
Cara Mengatasi Telinga Berdengung
- Kenakan pelindung telinga saat beraktivitas di dekat sumber suara yang sangat nyaring, seperti di konser musik, di ruangan bermesin, dan di dalam pesawat terbang.
- Saat mengenakan earphone untuk mendengarkan musik, usahakan untuk mencopotnya dan mengistirahatkan telinga tiap satu jam. Setel volume hingga sekitar 60 persen saja.
- Segera tangani kondisi kesehatan lain karena telinga berdengung dapat disebabkan oleh penyakit lain yang mungkin berhubungan. Segera periksakan diri ke dokter THT, terutama jika telinga berdengung sudah terasa sangat mengganggu. Dokter THT akan melakukan pemeriksaan dan melakukan tes uji pendengaran untuk memastikan diagnosis tinnitus. Tes pindai berupa CT-scan atau MRI juga mungkin akan dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan di dalam telinga.
- Untuk mencegah telinga berdengung makin terasa saat hening, cobalah memutar musik ringan atau menyalakan radio. Selain itu, agar telinga berdengung tidak memicu stres, menyempatkan diri untuk melakukan relaksasi dengan yoga ataupun meditasi bisa menjadi kegiatan yang menarik.
Selain itu, kamu juga bisa mengatasi telinga berdengung dengan melakukan terapi pendengaran. Terapi ini dilakukan dengan alat bantu dengar yang memiliki fungsi untuk meredakan gejala tinnitus.
Nantinya, alat bantu ini akan mengeluarkan suara alami seperti suara ombak di laut, suara hujan, dan beberapa jenis suara lainnya untuk menutupi dengung telinga yang muncul.
by : Liputan6.com