(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Penyakit Jantung Koroner dan Stroke

Admin rsud | 09 Januari 2018 | 5321 kali

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah kondisi dimana kerja jantung terganggu akibat aliran darah yang menuju otot jantung terhambat sehingga otot jantung tidak menerima pasokan oksigen dan zat-zat makanan. Sedangkan stroke adalah gangguan fungsi otak akibat peredaran di otak terhambat. Jadi, penyebab PJK dan stroke adalah sama yaitu gangguan peredaran darah.

Jantung merupakan organ tubuh penting yang berfungsi memompa darah dan mengatur peredaran darah di seluruh tubuh. Darah tersebut merupakan pengangkut oksigen dan bahan-bahan lain yang diperlukan dalam proses biokimiawi di dalam tubuh untuk mempertahankan aktivitas sel-sel tubuh. Dengan demikian, gangguan kerja jantung dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas sel-sel tubuh yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian.

Banyak aktivitas tubuh yang bekerja di bawah perintah atau kendali dari otak kita, misalnya pengendalian kesadaran, gerakan dan panca indera serta pengaturan rasa sakit dan fungsi pernapasan.

Pada saat terjadi stroke, fungsi otak terganggu dan gejala yang timbul bervariasi tergantung pada bagian otak mana yang rusak. Seseorang yang terkena stroke dapat mengalami gangguan seperti hilangnya kesadaran, kelumpuhan, tidak berfungsinya panca indera atau terhentinya pernafasan. Akibat stroke dapat bersifat ringan, tapi dapat pula bersifat fatal.

Terjadinya PJK dan Stroke

Penyumbatan aliran yang menyebabkan PJK dan stroke adalah proses aterosklerosis dan trombosis. Aterosklerosis adalah proses penyempitan pembuluh darah karena penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah.

Plak aterosklerosis yang banyak mengandung lemak sifatnya sangat rapuh. Plak dapat rontok (terjadi trombosis) bila aliran darah deras, misalnya karena tekanan darah yang tinggi atau bila pembuluh darah mengkerut karena stres. Rontokan plak (trombus) akan terbawa aliran darah, dan trombus mencapai pembuluh darah yang kecil misalnya di otak, dapat menyebabkan penyumbatan sehingga terjadi stroke.

Rontoknya Plak Aterosklerosis, dapat meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan di tempat tersebut. Untuk menghentikan proses perdarahan, Fibrinogen (faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah) diubah menjadi benang-benang fibrin sehingga terbentuk bekuan darah yang menutupi luka tersebut, namun akan mempersempit timbunan bekuan darah semakin mempersempit bahkan menyumbat aliran darah.

Faktor Risiko Lain

Selain proses aterosklerosis dan trombosis, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK dan Stroke yaitu Sindrom Metabolik (ditandai dengan obesitas di perut, konsentrasi glukosa darah dan insulin yang tinggi), Sindrom anti fosfolipid (ditandai dengan konsentrasi Anti Cardiolipin Antibodi atau ACA yang tinggi), hiperhomocysteinemia dan proses peradangan (inflamasi) kronik subklinik (ditandai dengan konsentrasi hs-CRP > 3 mg/ml.

Sampai Dimana Risiko Anda Terhadap PJK dan Stroke?

Untuk menentukan sampai dimana risiko Anda terhadap PJK dan stroke, perlu dilakukan pemeriksaan Panel Risiko PJK & stroke. Penentuan risiko ini penting agar dapat dilakukan upaya untuk mencegah atau menghindari terjadinya serangan jantung dan/atau stroke.