"Misal pinggang di bagian kiri sakit, hampir pasti batu ginjal. Konstan, mau nungging nyerinya enggak akan hilang. Beda dengan nyeri otot, dibawa tiduran bisa lebih baik, karena posisinya relaks."
Jumlah penderita penyakit ginjal berusia muda yang menjalani perawatan semakin bertambah yang diduga akibat pola makan yang tidak sehat.
Semua orang, termasuk anak-anak, bisa sakit batu ginjal, yakni kondisi ketika material keras menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal, sering kali karena dehidrasi.
Ginjal adalah organ penting berfungsi menjaga komposisi darah. Cara kerja ginjal mencegah limbah menumpuk dan mengendalikan keseimbangan cairan tubuh.
Fungsi lainnya adalah menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium, dan fosfat tetap stabil. Ginjal juga memroduksi hormon dan enzim yang membantu mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah, dan menjaga tulang kuat.
Apa itu penyakit batu ginjal?
Proses terjadinya batu di ginjal disebut nephrolithiasis. Batu ginjal sendiri merupakan endapan keras yang terbentuk dari zat yang ada di air kencing.
Penyakit batu ginjal atau kencing batu ini biasanya berukuran sangat kecil atau bisa mencapai sekitar beberapa inci. Sementara itu, ukuran batu yang lebih besar yang mengisi saluran yang membawa kencing dari ginjal ke kandung kemih disebut batu staghorn.
Penyebab Batu Ginjal
Spesialis urologi dari Rumah Sakit Pondok Indah dr Hery Tiera, Sp.U menyebut dehidrasi dan kurang minum air putih sering mengawali adanya gejala penyakit batu ginjal
"Penyebab tersering karena dehidrasi. Anak kecil suka main. Ingatkan untuk minum," katanya dilansir Antara.
Selain itu, ia menjelaskan, anak-anak yang memiliki kelainan metabolik punya risiko lebih besar kena batu ginjal.
Anak-anak yang tinggal di kawasan timur Indonesia, menurut dia, juga berpotensi menghadapi masalah serupa karena kandungan kapur yang tinggi dalam air di kawasan tempat mereka tinggal.
Bila batu sudah terbentuk di ginjal, aliran urine bisa tersumbat sehingga terjadi pembengkakan dan regangan pada ginjal. "Bila tak segera diatasi, akan terjadi kerusakan ginjal permanen," kata Hery.
Gejala Batu Ginjal
Salah satu pertanda adanya batu pada ginjal adalah penderita merasakan nyeri pinggang atau rasa tidak nyaman pada tubuh di daerah bawah iga terakhir sampai dengan atas tulang panggul.
"Misal pinggang di bagian kiri sakit, hampir pasti batu ginjal. Konstan, mau nungging nyerinya enggak akan hilang. Beda dengan nyeri otot, dibawa tiduran bisa lebih baik, karena posisinya relaks. Kalau nyerinya karena batu, enggak akan hilang," ujar Hery.
Tak hanya nyeri pinggang, seorang yang menderita batu ginjal juga mengalami gejala lain yakni mual, muntah, demam, nyeri saat berkemih, urine kemerahan, gangguan saat berkemih misalnya sulit atau tersendat, lemas dan penurunan berat badan.
Hanya saja, batu ginjal tak selalu memunculkan gejala bahkan nyeri pinggang sekalipun. Kondisi ini berbahaya karena tanpa penderita sadari batu bisa semakin membesar dan menyumbat ginjal.
"Banyak pasien yang datang tak bergejala, karena terkadang batu tidak membuat sakit pinggang. Kalau batu turun ke ureter itu sakitnya luar biasa. Derajat sakitnya bisa 11. Yang tidak bergejala, batu sudah besar bisa membuat ginjal malfungsi," kata Hery.
Dia mengungkapkan, seseorang yang sudah pernah menderita batu ginjal berpeluang terkena masalah serupa 50 persen dalam 5 tahun.
Oleh karena itu, agar tak mengalami batu ginjal sebaiknya jaga pola makan dan penuhi asupan cairan harian.
Pengobatan Batu Ginjal
Batu ginjal yang tidak dapat diobati dengan tindakan konservatif (banyak minum air putih, obat penekan rasa sakit) biasanya karena batu terlalu besar dan menyebabkan pendarahan, kerusakan ginjal atau infeksi saluran kemih.
Sebagaimana dilansir dari Mayo Clinic, pengobatan batu ginjal kronis ini dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk memecah batu. Untuk batu ginjal tertentu (tergantung pada ukuran dan lokasi) dokter dapat merekomendasikan prosedur yang disebut extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL).
ESWL menggunakan gelombang suara untuk menciptakan getaran kuat (gelombang kejut) yang memecah batu menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dilewatkan dalam urin Anda. Prosedur ini berlangsung sekitar 45 hingga 60 menit dan dapat menyebabkan rasa sakit sedang, sehingga Anda mungkin berada di bawah pengaruh obat penenang atau anestesi ringan untuk membuat Anda merasa nyaman.
ESWL dapat menyebabkan darah di urine, memar di punggung atau perut, perdarahan di sekitar ginjal dan organ lain yang berdekatan, dan ketidaknyamanan ketika fragmen batu melewati saluran kemih.
Oleh: Yulaika Ramadhani https://tirto.id