Pencahayaan Lampu Rumah Tingkatkan Risiko Rabun Jauh
Mata merupakan panca indera yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Mata membantu setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Untuk itu, kesehatan mata harus terus dijaga. Sayangnya, banyak sekali aktivitas sehari-hari yang justru dapat membahayakan kesehatan mata. Salah satunya adalah berada dalam ruangan dengan pencahayaan lampu yang kurang memadai. Ditambah lagi hanya sedikit orang yang memeriksakan kesehatan matanya secara teratur.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi akan ada satu dari dua orang di dunia yang menderita rabun jauh pada tahun 2050. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa pencahayaan di dalam rumahnya bisa menjadi penyebab terjadinya rabun jauh. Cahaya lampu rumah yang berpendar, warna yang silau, dan tidak merata merupakan pencahayaan lampu rumah yang masih banyak digunakan.
"Selain itu masyarakat saat ini juga tidak bisa lepas dari penggunaan gawai. Dalam satu hari, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 7,2 jam di depan layar," ucap Rowena Lee, Senior Vice President Business Group LED, Philips Lighting, yang ditemui dalam kampanye Philips LED Eye Comfort, di Jakarta, Kamis (26/10).
Guna mencegah terjadinya rabun jauh, Gitalisa Andayani, Dokter Spesialis Mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia, menyarankan Anda untuk selalu melakukan kegiatan di bawah pencahayaan yang baik, menghindari paparan sinar UV-B, tidak merokok, serta menggunakan pelindung mata saat bekerja untuk menghindari cedera.
“Yang juga tidak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Sayangnya hanya sekitar 20 persen saja masyarakat yang rutin memeriksakan kesehatan matanya ke dokter,” ucap Gita.
Bila sudah mengalami rabun jauh, Anda sebaiknya menggunakan kacamata dengan ukuran yang sesuai. Selalu periksakan minus mata Anda secara teratur, minimal setiap enam bulan sekali. Anggapan yang menyebutkan bahwa menggunakan kacamata dapat menambah minus mata adalah mitos. Yang seringkali membuat minus mata bertambah adalah gaya hidup sehari-hari dan tidak adanya pemeriksaan yang dilakukan secara berkala.
Article By Mahmur Marganti
