(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Mengenal Tortikolis, Penyakit yang Menyebabkan Kepala Bayi Miring

Admin rsud | 10 Oktober 2019 | 11172 kali

Mungkin istilah tortikolis terdengar asing di telinga Anda. Tortikolis tak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada bayi.

Tortikolis adalah masalah pada otot leher yang menyebabkan kepala bayi miring ke bawah. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah “leher bengkok”.

Penyebab dan gejala tortikolis pada bayi

Pada setiap sisi leher, terdapat otot panjang yang membentang dari belakang telinga ke tulang selangka, yang juga disebut dengan SCM (sternocleidomastoid). Tortikolis terjadi ketika otot SCM bayi memendek di satu sisi.

Kondisi ini dapat disebabkan karena bayi mengalami kejang di dalam rahim atau berada dalam posisi abnormal dalam kandungan, yang dapat memberi tekanan ekstra pada satu sisi kepala bayi hingga menyebabkan SCM mengencang.

Selain itu, penggunaan forsep atau alat vakum saat persalinan juga dapat memberi tekanan pada SCM bayi yang bisa memicu tortikolis.

Sekitar 1 dari 250 bayi dilahirkan dengan kondisi tortikolis. Sebanyak 10-20 persen bayi yang memiliki kondisi tersebut bahkan juga mengalami displasia panggul atau sendi panggul cacat. Jika bayi telah mengalami tortikolis sejak dilahirkan, maka kondisi ini disebut sebagai tortikolis bawaan. Jenis tortikolis ini merupakan yang paling umum.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tortikolis bawaan pun dapat diturunkan. Selain tortikolis bawaan, bayi juga bisa mengalami tortikolis kongenital yang terjadi seiring waktu setelah bayi dilahirkan. Biasanya ini berkaitan dengan masalah medis yang lebih serius.

Anda mungkin tidak menyadari apa pun pada bayi Anda selama 6 atau 8 minggu pertama kelahirannya. Gejala tortikolis biasanya akan semakin jelas saat bayi bisa mengontrol kepala dan lehernya. Berikut beberapa gejala tortikolis yang dapat terjadi pada bayi:

  • Kepala miring ke satu sisi dengan dagu mengarah ke bahu yang berlawanan. Sekitar 75 persen bayi yang mengalami tortikolis kepalanya miring ke kanan.

  • Kepala tidak dapat berputar ke samping, ke atas atau ke bawah dengan mudah.

  • Terdapat benjolan lunak di otot leher bayi. Biasanya ini hilang dalam waktu 6 bulan.

  • Bayi lebih suka melihat Anda dari dekat. Matanya tidak akan mengikuti pergerakan Anda karena harus membuatnya memutar kepala.

  • Mengalami kesulitan menyusu di satu sisi atau senang menyusu di satu sisi saja.

  • Bayi sangat kesulitan memalingkan kepalanya bahkan bisa menjadi kesal karena gerakannya keras.

Jika Anda melihat tanda-tanda tortikolis pada bayi Anda, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter, sebab bisa saja bayi Anda memang mengalami tortikolis.

Selain pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan rontgen leher untuk melihat bentuk tortikolis ataupun melakukan tes ultrasonik pada panggul (jika diperlukan).

 

Mengatasi tortikolis pada bayi

Dalam mengatasi tortikolis bayi, dokter akan mengajari Anda beberapa latihan gerak untuk si kecil dalam meregangkan otot-otot lehernya. Latihan gerak ini akan membantu memperpanjang otot yang lebih pendek dan kencang. Selain itu, latihan ini juga akan memperkuat otot di sisi yang berlawanan.

Dokter juga akan menyarankan Anda untuk membawa bayi ke ahli terapi fisik agar bayi mendapat terapi fisik yang tepat untuk kesembuhannya. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi bayi biasanya membaik dalam waktu 6 bulan.

Yang terpenting adalah, Anda harus membiasakan bayi memalingkan kepalanya pada sisi yang tidak ia toleh, misalnya jika bayi Anda mengalami tortikolis sebelah kanan, maka Anda dapat membaringkannya di tempat tidur dan berdiri di sisi kanan untuk mendorongnya menoleh.

Anda juga bisa mengajak bayi bermain menggunakan mainan bersuara atau berkelap-kelip yang dapat membuatnya menoleh ke dua arah. Penting juga memberi waktu pada bayi untuk melakukan tengkurap ketika ia bangun, agar membantu mengembangkan otot-otot di lehernya.

Tortikolis yang ditangani sesegera mungkin dapat membantu mencegah masalah jangka panjang pada bayi. Sebab tanpa perawatan, bayi dapat mengalami komplikasi, seperti:

  • Kurang kontrol terhadap kepalanya
  • Jangkauan terbatas pada sisi yang terpengaruh
  • Terlambat duduk dan berjalan
  • Masalah ketika diberi makan
  • Keseimbangan buruk
  • Bentuk kepala asimetris karena sering tidur menghadap ke samping.

Selain itu, jika panjang otot leher tidak kembali normal dan bayi tidak memiliki gerak normal saat berusia 18 bulan, kemungkinan bayi Anda akan dirujuk ke dokter bedah ortopedi untuk melakukan operasi memperpanjang otot.

Namun, jarang bayi yang mengalami tortikolis memerlukan operasi untuk memperpanjang SCM. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter, jika Anda merasa ada yang tidak biasa dengan bayi Anda.