(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Fenomena Ping Pong Penyakit Hubungan Seksual

Admin rsud | 09 April 2019 | 3064 kali

Penyakit hubungan seksual termasuk dalam penyakit yang wajib Anda waspadai. Sebab, penularannya terkadang tidak disadari. Penyakit hubungan seksual (PHS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Ada beberapa macam jenisnnya, antara lain uretritis/servisitis gonokokus atau yang lebih dikenal dengan istilah kencing nanah, kandidosis vulvovaginalis/balanitis kandida atau infeksi jamur, trikomoniasis atau infeksi parasit, klamidia atau infeksi bakter dan sifilis atau raja singa.

Ciri-ciri bila Anda terkena salah satu penyakit hubungan kelamin adalah keluarnya cairan tubuh yang tidak normal dari kelamin, kecuali pada sifilis yang memiliki gejala awal berupa luka pada alat kelamin. Cairan yang keluar bisa berwarna putih, kekuningan hingga kehijauan dengan konsistensi cair atau kental. Selain itu, biasanya Anda juga akan merasakan rasa sakit atau panas saat buang air kecil, rasa gatal, merasa tidak nyaman pada perut bagian bawah, dan bahkan merasa sakit saat berhubungan intim.

Sementara itu, pada sifilis, Anda akan menemukan luka yang tidak nyeri pada area kelamin dan dapat sembuh sendiri walaupun tidak diobati. Itulah sebabnya, sifilis seringkali tidak disadari dan bahkan dianggap enteng oleh penderitanya. Padahal, meskipun luka tersebut dapat sembuh sendiri, tetapi bakteri penyebab sifilis yang dikenal dengan nama Treponema Pallidum tidak mati, melainkan terus berkembang di dalam tubuh penderita. Berkembangnya bakteri ini dapat menimbulkan gejala klinis berupa ruam pada tubuh pasien. Bila hal ini dibiarkan tanpa pengobatan, penderita akan mengalami infeksi yang dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh seperti jantung dan susunan saraf pusat.

Dalam keadaan seperti inilah fenomena 'ping pong' bisa terjadi tanpa disadari. Misalnya pada awalnya si A menularkan penyakit hubungan seksual pada si B. Kemudian saat si A sudah sembuh, ia bisa tertular kembali dari si B saat berhubungan seksual. Begitu seterusnya. Untuk mencegah terjadinya fenomena 'ping pong' ini, kedua pasangan seksual ini harus mendapatkan pengobatan pada waktu yang bersamaan.

Konsultasi: dr. Silvia Tan, SpKK dari Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang.


Article By Bebby Sekarsari