Mengidentifikasi gangguan mental pada anak adalah hal yang sulit dilakukan. Anak-anak memiliki perbedaan yang besar dibandingkan dengan orang dewasa, karena mereka akan mengalami perubahan fisik, mental, dan emosional selama tumbuh kembangnya. Anak-anak juga biasanya belajar beradaptasi, serta mengatasi masalah dengan orang lain di sekitarnya.
Setiap anak juga beranjak dewasa pada waktunya sendiri, dan apa yang dianggap "normal" pada anak-anak masuk dalam batasan yang luas dari perilaku dan kemampuan mereka.
Oleh karena itu, diagnosis apa pun mengenai gangguan mental harus mempertimbangkan seberapa baik anak berfungsi di rumah, dalam keluarga, di sekolah, dan dengan teman-teman sebayanya, serta juga mempertimbangkan usia dan gejala anak.
Ada beberapa tipe berbeda dari gangguan mental yang dapat memengaruhi anak dan remaja, di antaranya adalah:
Salah satu jenis gangguan mental pada anak adalah gangguan kecemasan. Anak-anak dengan gangguan kecemasan akan merespons hal atau situasi tertentu dengan ketakutan, juga menunjukkan tanda-tanda fisik dari kecemasan, seperti detak jantung cepat dan berkeringat.
Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam berkonsentrasi atau memerhatikan sesuatu, tidak bisa mengikuti arahan, dan mudah bosan atau frustrasi dengan tugas-tugas yang diberikan. Mereka juga cenderung untuk selalu bergerak dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak).
Anak dengan gangguan mental ini memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan dan seringkali disruptif (mengganggu atau mengacaukan) dalam lingkungan yang terstruktur, seperti sekolah.
Anak-anak dengan gangguan ini mengalami kebingungan dalam pikiran mereka dan umumnya memiliki masalah untuk memahami dunia di sekeliling mereka.
Jenis gangguan mental pada anak ini melibatkan emosi dan sikap yang intens. Perilakunya tidak biasa saat berhubungan dengan kegiatan makan. Anak dengan gangguan makan juga cenderung memiliki masalah berat badan.
Gangguan eliminasi merupakan gangguan yang memengaruhi perilaku anak-anak dalam hal penggunaan kamar mandi. Enuresis, atau mengompol, merupakan salah satu gangguan eliminasi yang paling umum.
Anak-anak dengan gangguan belajar dan komunikasi memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta memiliki masalah dalam menyampaikan pikiran dan ide mereka.
Gangguan afektif melibatkan perasaan sedih dan/atau perubahan mood secara cepat yang terus menerus terjadi, termasuk juga depresi dan gangguan bipolar.
Diagnosis terbaru mengenai gangguan ini disebut sebagai gangguan disregulasi mood disruptif, sebuah kondisi masa kecil dan remaja yang melibatkan perasaan mudah marah yang terjadi terus-menerus atau kronis, serta seringkali menimbulkan ledakan kemarahan.
Gangguan skizofrenia melibatkan pikiran dan persepsi yang terdistorsi. Anak-anak yang mengalami skizofrenia tidak bisa membedakan sesuatu yang nyata atau tidak. Kemunculan gejala skizofrenia sebelum usia 12 tahun sangat langka.
Gangguan Tic menyebabkan seseorang melakukan suatu gerakan atau suara secara tiba-tiba, berulang, tidak disengaja, dan seringkali tanpa tujuan.
Gejala gangguan mental pada anak bentuknya berbeda-beda, tergantung pada jenis gangguan mental yang dialami. Namun, beberapa gejala yang umumnya terjadi, antara lain:
Hingga saat ini, belum ada penyebab gangguan mental pada anak yang pasti. Namun, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa adanya kombinasi antara faktor biologis, keturunan, trauma, dan stres bisa menjadi penyebabnya.