(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Batuk Berdahak

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 1929 kali

Asap, lendir, polusi dan alergen seperti serbuk sari, jamur maupun debu serta kondisi medis lainnya dan obat-obatan dapat menimbulkan iritasi saluran udara dan menyebabkan batuk.

Batuk merupakan gejala dari berbagai macam penyakit dan merupakan cara tubuh untuk merespon iritan (sesuatu yang dapat mengiritasi) pada saluran pernapasan. Ketika sedang sakit, batuk dapat mengeluarkan dahak dan cairan sekresi lainnya keluar tubuh untuk membantu membersihkan saluran pernapasan, sehingga akan lebih mudah untuk bernapas dan mempercepat penyembuhan.

Ada beberapa tipe batuk, di antaranya batuk kering, batuk berdahak, dan batuk rejan. Batuk berdahak adalah jenis batuk yang menghasilkan lendir. Biasanya, batuk berdahak akan membawa lendir ke belakang tenggorokan mengakibatkan batuk akan sering memburuk pada malam hari ketika seseorang berbaring. 

 

Seluruh sistem pernapasan dilapisi oleh selaput lendir atau mukosa. Lendir mempunyai banyak fungsi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti mempertahankan kelembapan pada jalan napas dan melindungi paru–paru dari iritan.

Ketika tubuh sedang berjuang melawan infeksi seperti flu, tubuh akan memproduksi lebih banyak lendir dari biasanya. Hal ini dilakukan untuk menangkap dan mengeluarkan organisme penyebab infeksi. Batuk membantu mengeluarkan lendir yang berlebihan yang terperangkap di dalam paru–paru.

Penyebab batuk berdahak yang paling umum yaitu:

  • Infeksi, bakteri atau virus seperti flu atau pilek.
  • Alergi, yaitu jika seseorang memiliki alergi seperti serbuk sari atau debu dan menghirupnya akan menyebabkan paru-paru bereaksi berlebihan. Akibatnya akan menimbulkan batuk.
  • Iritasi, meskipun seseorang tidak memiliki alergi, namun hal-hal lain seperti udara dingin, asap rokok atau harum parfum yang kuat dan pekat dapat menyebabkan batuk.
  • Obat tetes hidung, yaitu saat hidung tersumbat, lendir dari hidung akan turun ke tenggorokan dan menyebabkan batuk.

Namun, jika batuk berdahak telah berlangsung selama lebih dari beberapa minggu, kondisi ini dapat disebabkan oleh:

  • Bronkitis, yaitu peradangan pada tabung bronkial yang membawa udara ke dalam paru-paru. Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh berbagai virus. Sedangkan untuk bronkitis kronis merupakan kondisi yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan seringkali disebabkan oleh merokok.
  • Pneumonia, yaitu adanya infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
  • Chronic obstructive pulmonary disease (COPD), atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) adalah sekelompok kondisi yang merusak paru-paru dan saluran pernapasan yang membawa udara ke dalam paru-paru. Merokok adalah penyebab PPOK yang paling umum.
  • Fibrosis kistik, adalah kondisi kelainan genetik dari sistem pernapasan yang biasanya di diagnosis pada anak usia dini. Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang tebal dan lengket pada paru–paru dan organ tubuh lainnya.
  • Asma, Walaupun biasanya orang dengan asma lebih mungkin mengalami batuk kering, tetapi pada sebagian kecil orang dapat menyebabkan produksi lendir yang berlebihan dan mengalami batuk berdahak yang menahun atau kronis.

Batuk berdahak pada bayi atau balita

Pada anak–anak, batuk kebanyakan disebabkan oleh infeksi virus. Selain itu, penyebab umum lainnya adalah asma.

Penyebab lain yang jarang dari batuk produktif pada anak–anak, antara lain:

  • Batuk rejan (batuk 100 hari, whooping cough) merupakan serangan batuk hebat dan tidak terkontrol, dan anak-anak seringkali membuat suara “whoop” ketika berusaha menghirup udara.
  • Batuk pada anak-anak seringkali disebabkan oleh karena menghirup benda asing, asap rokok atau iritan lingkungan lainnya.
  • Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang dapat berbahaya pada bayi baru lahir dan anak-anak usia dini.

Untuk mendiagnosis terkenanya batuk berdahak, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi pasien seperti sudah berapa lama batuk berlangsung dan seberapa berat gejalanya.

Sebagian besar penyebab batuk dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik sederhana. Tetapi jika batuk berlangsung lama dan berat, atau mempunyai gejala lain seperti demam, berat badan yang turun dan kelelahan berat, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan seperti:

  • Pemeriksaan foto rontgen dada
  • Pemeriksaan fungsi paru-paru
  • Pemeriksaan darah
  • Analisis dahak (sputum)
  • Pulse oximetry, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah
  • Analisa gas darah dengan mengambil sampel darah dari arteri untuk menunjukkan jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah, bersama dengan kimia darah.
 

Pengobatan dari batuk dahak diberikan berdasarkan penyebab dari batuk tersebut. Karena sebagian besar dari batuk dahak disebabkan oleh virus seperti pada pilek dan flu, maka pengobatan tidak diperlukan karena batuk akan sembuh dengan sendirinya. Sedangkan batuk yang disebabkan oleh bakteri membutuhkan antibiotik.

Batuk berdahak dapat diobati dengan cara:

  • Obat-obatan, yaitu dengan mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas yang tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak dibawah usia 4 tahun.
  • Meminum air hangat atau sesendok madu yang dilarutkan di dalam teh terutama pada malam hari sebelum tidur dapat membantu mengurangi batuk.
  • Jika batuk berdahak disebabkan oleh virus maka pengobatan tidak diperlukan.
  • Jika batuk berdahak disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan diperlukan yaitu dengan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
  • Jika memiliki asma dan mengalami batuk berdahak maka dapat menggunakan bronkodilator dan steroid untuk meringankan batuk sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Obat alergi
  • Jika batuk berdahak disebabkan oleh penyakit lain maka pengobatan dapat dilakukan sesuai dengan resep dokter.

Untuk mencegah terkenanya batuk berdahak adalah dengan tidak merokok, menghindari asap atau polusi dan iritasi lainnya.

Berkonsultasilah ke dokter jika batuk anda telah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Serta segera kunjungi dokter jika batuk mengganggu kehidupan sehari-hari anda dan jika ditemui gejala-gejala seperti berikut:

  • Kesulitan bernafas
  • Sakit dada
  • Batuk darah
  • Demam
  • Sulit tidur
  • Lendir atau dahak yang berbau busuk.

Cari pertolongan dokter dengan segera, apabila:

  • Bayi berusia dibawah 3 bulan dengan demam 38ºC atau lebih tinggi
  • Anak berusia dibawah 2 tahun dengan demam 38ºC atau lebih tinggi lebih dari 1 hari
  • Anak berusia diatas 2 tahun dengan demam 38ºC atau lebih tinggi, selama lebih dari 3 hari
  • Mengalami demam 40ºC atau di atasnya
  • Batuk disertai mengi tanpa ada riwayat asma
  • Menangis terus menerus dan tidak dapat ditenangkan
  • Mengalami kejang
  • Mengalami demam dan ruam