Ayo Makan Ikan Untuk Generasi Sehat dan Cerdas
Admin rsud | 13 Juni 2017 | 1091 kali
Jakarta, 13 Mei 2017
Sabtu petang (13/5) Menkes Nila F. Moeloek membuka Festival Kuliner Nusantara Tahun 2017 di Museum Fatahillah, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut Menkominfo Rudiantara, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, serta Dirjen PDSPKP Nilanto Perbowo dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Festival Kuliner Nusantara yang berlangsung pada 13-14 Mei 2017 itu diselenggarakan oleh Kemenkes RI bersama KKP. Kegiatan ini diikuti 27 stand pameran ikan dari KKP dan Kementerian Pertanian. Selain pameran, ada pula edukasi mengenai perbaikan gizi masyarakat oleh Kemenkes RI. Kegiatan ini sejalan dengan Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan dimaksudkan dalam rangka perbaikan pola makan masyarakat Indonesia agar kembali mengonsumsi ikan.
Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting masih cukup tinggi. Pada saat Presiden dan Menkes melakukan kunjungan kerja di daerah Indonesia Timur, 70% Ibu hamil menderita anemia, kekurangan gizi dan protein.
'Indonesia kaya akan hasil laut, 70% lautan dan 30% darat, tetapi masyarakat lupa bahwa ikan sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan anak serta sumber protein untuk Ibu hamil,' tegas Menkes.
Perbaikan Gizi Masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting difokuskan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu sejak masa konsepsi atau janin dalam kandungan hingga anak mencapai usia 24 bulan.
Menkes berharap masyarakat mulai mau mengonsumsi ikan khusunya untuk ibu hamil sebab ikan mengandung banyak gizi, salah satu sumber protein hewani, mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10) serta omega 3.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP), Teten Masduki menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai sumber daya ikan yang berlimpah. Masyarakat Indonesia harus mulai menggeser kebiasaan mengonsumsi daging ke ikan.
'Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi ikan sekitar 37 kg pertahun/kapita. Target di Tahun 2019 adalah 54 kg per tahun/kapita, karna mengonsumsi ikan mempengaruhi tingkat kesehatan dan kecerdasan yang tinggi. Diharapkan juga peran ibu, yang sudah mulai menjadikan ikan sebagai menu keluarga,' ujar Kepala KSP.
Menutup sambutannya Menkes tak lupa mengajak semua yang hadir untuk ikut mengkampanyekan dan mengkonsumsi ikan sebagai salah satu hidangan keluarga sehari-hari serta makan sayur dan buah setiap hari. Memilih beragam ikan, sayuran dan buah Nusantara atau sayur dan buah yang ada tersedia di daerah lokal setempat. Sumber protein hewani tidak hanya pada daging sapi, ayam, telur dan susu. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/17051500001/ayo-makan-ikan-untuk-generasi-sehat-dan-cerdas.html#sthash.Ce5I9VWW.dpuf
Jakarta, 13 Mei 2017
Sabtu petang (13/5) Menkes Nila F. Moeloek membuka Festival Kuliner Nusantara Tahun 2017 di Museum Fatahillah, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut Menkominfo Rudiantara, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, serta Dirjen PDSPKP Nilanto Perbowo dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Festival Kuliner Nusantara yang berlangsung pada 13-14 Mei 2017 itu diselenggarakan oleh Kemenkes RI bersama KKP. Kegiatan ini diikuti 27 stand pameran ikan dari KKP dan Kementerian Pertanian. Selain pameran, ada pula edukasi mengenai perbaikan gizi masyarakat oleh Kemenkes RI. Kegiatan ini sejalan dengan Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan dimaksudkan dalam rangka perbaikan pola makan masyarakat Indonesia agar kembali mengonsumsi ikan.
Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting masih cukup tinggi. Pada saat Presiden dan Menkes melakukan kunjungan kerja di daerah Indonesia Timur, 70% Ibu hamil menderita anemia, kekurangan gizi dan protein.
'Indonesia kaya akan hasil laut, 70% lautan dan 30% darat, tetapi masyarakat lupa bahwa ikan sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan anak serta sumber protein untuk Ibu hamil,' tegas Menkes.
Perbaikan Gizi Masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting difokuskan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu sejak masa konsepsi atau janin dalam kandungan hingga anak mencapai usia 24 bulan.
Menkes berharap masyarakat mulai mau mengonsumsi ikan khusunya untuk ibu hamil sebab ikan mengandung banyak gizi, salah satu sumber protein hewani, mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10) serta omega 3.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP), Teten Masduki menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai sumber daya ikan yang berlimpah. Masyarakat Indonesia harus mulai menggeser kebiasaan mengonsumsi daging ke ikan.
'Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi ikan sekitar 37 kg pertahun/kapita. Target di Tahun 2019 adalah 54 kg per tahun/kapita, karna mengonsumsi ikan mempengaruhi tingkat kesehatan dan kecerdasan yang tinggi. Diharapkan juga peran ibu, yang sudah mulai menjadikan ikan sebagai menu keluarga,' ujar Kepala KSP.
Menutup sambutannya Menkes tak lupa mengajak semua yang hadir untuk ikut mengkampanyekan dan mengkonsumsi ikan sebagai salah satu hidangan keluarga sehari-hari serta makan sayur dan buah setiap hari. Memilih beragam ikan, sayuran dan buah Nusantara atau sayur dan buah yang ada tersedia di daerah lokal setempat. Sumber protein hewani tidak hanya pada daging sapi, ayam, telur dan susu. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/17051500001/ayo-makan-ikan-untuk-generasi-sehat-dan-cerdas.html#sthash.Ce5I9VWW.dpuf
Jakarta, 13 Mei 2017
Sabtu petang (13/5) Menkes Nila F. Moeloek membuka Festival Kuliner Nusantara Tahun 2017 di Museum Fatahillah, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut Menkominfo Rudiantara, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, serta Dirjen PDSPKP Nilanto Perbowo dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Festival Kuliner Nusantara yang berlangsung pada 13-14 Mei 2017 itu diselenggarakan oleh Kemenkes RI bersama KKP. Kegiatan ini diikuti 27 stand pameran ikan dari KKP dan Kementerian Pertanian. Selain pameran, ada pula edukasi mengenai perbaikan gizi masyarakat oleh Kemenkes RI. Kegiatan ini sejalan dengan Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan dimaksudkan dalam rangka perbaikan pola makan masyarakat Indonesia agar kembali mengonsumsi ikan.
Di Indonesia, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan stunting masih cukup tinggi. Pada saat Presiden dan Menkes melakukan kunjungan kerja di daerah Indonesia Timur, 70% Ibu hamil menderita anemia, kekurangan gizi dan protein.
'Indonesia kaya akan hasil laut, 70% lautan dan 30% darat, tetapi masyarakat lupa bahwa ikan sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan anak serta sumber protein untuk Ibu hamil,' tegas Menkes.
Perbaikan Gizi Masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting difokuskan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu sejak masa konsepsi atau janin dalam kandungan hingga anak mencapai usia 24 bulan.
Menkes berharap masyarakat mulai mau mengonsumsi ikan khusunya untuk ibu hamil sebab ikan mengandung banyak gizi, salah satu sumber protein hewani, mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10) serta omega 3.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP), Teten Masduki menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai sumber daya ikan yang berlimpah. Masyarakat Indonesia harus mulai menggeser kebiasaan mengonsumsi daging ke ikan.
'Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi ikan sekitar 37 kg pertahun/kapita. Target di Tahun 2019 adalah 54 kg per tahun/kapita, karna mengonsumsi ikan mempengaruhi tingkat kesehatan dan kecerdasan yang tinggi. Diharapkan juga peran ibu, yang sudah mulai menjadikan ikan sebagai menu keluarga,' ujar Kepala KSP.
Menutup sambutannya Menkes tak lupa mengajak semua yang hadir untuk ikut mengkampanyekan dan mengkonsumsi ikan sebagai salah satu hidangan keluarga sehari-hari serta makan sayur dan buah setiap hari. Memilih beragam ikan, sayuran dan buah Nusantara atau sayur dan buah yang ada tersedia di daerah lokal setempat. Sumber protein hewani tidak hanya pada daging sapi, ayam, telur dan susu. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/17051500001/ayo-makan-ikan-untuk-generasi-sehat-dan-cerdas.html#sthash.Ce5I9VWW.dpuf