Stroke remaja jarang terjadi. Kelompok usia stroke paling umum adalah orang dewasa di atas usia 65 tahun. Anak-anak dengan masalah kesehatan tertentu dan wanita hamil dapat mengalami peningkatan kecil dalam risiko stroke, tapi pada remaja merupakan masalah yang berbeda.
Remaja yang mengalami stroke sering memiliki satu atau lebih dari masalah medis yang mempengaruhi pembekuan darah dan stroke di antaranya kondisi-kondisi di bawah ini.
Anemia sel sabit adalah kondisi darah turunan dan menyebabkan penggumpalan darah yang disebabkan oleh proses disebut ‘sickling,’ atau perubahan karakteristik dalam bentuk sel-sel darah merah dalam menanggapi stres fisik seperti infeksi. Gumpalan darah ini dapat terbentuk di mana saja pada bagian tubuh, dan jika gumpalan darah terbentuk di otak atau dalam perjalanan ke otak, maka akan menyebabkan stroke.
Contohnya seperti aneurisma otak dan malformasi arteri mungkin bisa menyebabkan gumpalan, berdampak pada stroke iskemik, tetapi lebih cenderung akan pecah, menyebabkan stroke hemoragik.
Dapat mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur, masalah fungsi jantung atau serangan jantung, yang semuanya dapat menyebabkan stroke. Penyakit jantung bawaan umumnya didiagnosis pada usia yang sangat dini, tetapi para remaja harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi dan menangani jenis masalah yang terjadi.
Tidak umum terjadi pada remaja, dan itu biasanya merupakan tanda dari penyakit medis seperti ketidakseimbangan hormon. Hipertensi yang tidak diobati dapat mengganggu pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung atau stroke.
Terutama infeksi berat, dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel-sel darah hingga dapat meningkatkan penggumpalan darah, serta mengakibatkan stroke, mungkin dapat terjadi. Cara terbaik untuk melindungi diri terhadap infeksi serius adalah untuk tetap mengikuti perkembangan imunisasi.
Jarang terkait dengan stroke, tetapi remaja yang menderita migrain mengalami tingkat stroke sedikit lebih tinggi, dan harus melakukan evaluasi medis menyeluruh untuk menentukan apakah migrain benar hanya migrain ringan atau apakah sebenarnya itu adalah mini stroke.
Meningkatkan pembentukan gumpalan darah akibat perubahan fisiologi tubuh dan juga sebagai konsekuensi dari beberapa pengobatan antikanker.
Relatif jarang terjadi pada remaja, tetapi ada beberapa gangguan metabolisme bawaan yang bisa menyebabkan kadar kolesterol darah naik, dan dapat menyebabkan penyakit jantung serta penyakit serebrovaskular, meningkatkan risiko stroke.
Semua dapat mengubah hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah dan fungsi pembekuan darah, meningkatkan risiko stroke.
10. Trauma kepala, gegar otak atau trauma berat lainnya
Menyebabkan gangguan dalam tubuh, dan berdampak pada stroke iskemik atau hemoragik bagi orang muda.
Dapat menyebabkan stroke pada usia berapa pun. Penggunaan rokok, minuman energi, pil kafein atau narkoba merupakan faktor-faktor risiko besar untuk stroke.
Tidak umum bagi remaja untuk mengalami stroke. Para remaja mungkin tidak mengeluh terkait gejala-gejala penyakit. Bila anak remaja Anda memiliki gejala berikut, dia sebaiknya mendapatkan perawatan medis segera:
Stroke pada remaja dapat mengubah hidup. Pelajari lebih lanjut terkait bagaimana orang tua dan para remaja mendapatkan pertolongan dan dukungan. Rehabilitasi pasca stroke bisa membantu remaja mencapai hasil terbaik yang dapat mengarah pada kehidupan bahagia, sehat, dan produktif.
Oleh Lika Aprilia Samiadi
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan