Pada musim penghujan biasanya akan dibarengi dengan muncul nya sejumlah penyakit. Nah, untuk itu kita harus waspada, terutama apabila akan terjadi bencana banjir yang sangat rentan untuk tumbuh kembangnya penyakit. Beberapa penyakit yang menyerang sebenarnya penyakit yang bisa dibilang ringan, sehingga banyak yang menyepelekannya, seperti influenza.
Jika sampai terjadi bencana banjir (semoga tidak), salah satu penyakit yang sangat rentang menyerang adalah gatal-gatal. Ada juga sebuah penyakit super berbahaya yang bisa menyerang, yaitu demam berdarah. Untuk itu masyarakat sangat diharapkan untuk memperhatikan berbagai risiko penyakit-penyakit yang mengintai ini. Kemudian beberapa penyakit yang menyerang akibat virus seperti influenza dan diare. Penyakit akibat bakteri dan parasit seperti diare, disentri, cacingan, penyakit akibat jamur dan lainnya sangat rentan menyerang. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran beberapa jenis penyakit yang sering menyerang di musim hujan, dan cara pencegahannya:
1. Diare
Kondisi musim hujan membuat resiko tercemarnya makanan dan minuman menjadi lebih tinggi, menyebabkan kuman dan parasit pemicu diare menjadi meningkat.
Untuk pencegahan diare yang terutama pada anak, hindari menggunakan air hujan untuk mencuci peralatan dapur apalagi alat makan karena tidak higienis dan membuat resiko kuman masuk ke dalam tubuh.
Jangan meremehkan diare terutama pada anak-anak, jika anak mengalami masalah BAB maka untuk menghindari resiko lebih buruk, untuk penolongan pertama gunakan cairan oralit.
2. Flu
Ciri-ciri anak terkena infeksi virus influenza yaitu mudah lelah, tubuh merasa tidak nyaman seperti merasa demam, rasa kedinginan, nyeri pada otot, batuk dan nafsu makan menurun.
Untuk menghindari infeksi virus influenza maka motivasi anak untuk rajin mencuci tangan dengan benar sehingga mencegah resiko infeksi virus di musim hujan.
Lalu hindari sering menyentuh mulut dan hidung, kalau bisa bekali diri dengan sapu tangan atau tisu bersih, terutama saat batuk sehingga mencegah penyabaran virus.
Tifus Penyakit ini seringkali berada di dalam air yang kotor yang tergenang. Di dalam air kotor terdapat kuman salmonella typhosa, pemicu tifus pada anak.
Untuk dapat menghindarinya, maka penting memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, jangan konsumsi jajanan yang tidak sehat, jaga kesehatan lingkungan, bersihkan peralatan makanan dengan baik.
Jika sudah terjangkit tifus, sebaiknya dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
4. Infeksi saluran pernapasan atas Pada saat musim hujan rentan mengalami demam yang disertai pilek, batuk, bersin dan sakit tenggorokan.
Jika penyakit yang diderita tersebut tidak dapat sembuh jua, bahkan bisa sampai 3 hari atau lebih. Sebaiknya pergi ke dokter karena khawatir itu adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA berhubungan dengan kondisi lingkungan terutama rumah. Penting untuk menjaga kebersihannya.
Selain itu, anda dapat menjaga stamina tubuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, pola makan yang teratur dan juga mengatur pola tidur yang baik.
5. Leptospirosis Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk penyakit zoonosis karena ditularkan melalui binatang.
Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
Seseorang yang ada luka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran / kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira. Orang tersebut beresiko terinfeksi.
Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah antisipasi yaitu:
- Selalu menjaga kebersihan
- Hindari sebisanya air banjir, terutama jika Anda mengalami luka pada kaki.
- Gunakan pelindung misalnya sepatu boot, bila terpaksa harus ke daerah banjir.
- Mencegah adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita
- Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit berkepanjangan.
6. Penyakit kulit Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir, masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.
Yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kondisi seperti pengungsian korban banjir dimana tempat berkumpulnya banyak orang, beresiko terjadinya penularan infeksi kulit.
7. Penyakit saluran cerna Penyakit saluran cerna, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini penyebab utamanya adalah masalah kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi.
8. Demam berdarah Kondisi musim hujan, membuat terjadinya peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yang merupakan nyamuk penular penyakit demam berdarah.
Hal ini karena pada saat musim hujan banyak sampah misalnya ban bekas, kaleng bekas, dan tempat-tempat yang membuat timbulnya genangan air.
Genangan air bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk berbahaya tersebut. Sehingga mengakibatkan populasi nyamuk sebagai penular penyakit, yang artinya kasus DBD bisa meningkat.
Untuk itu, seluruh masyarakat hendaknya mengubur kaleng-kaleng bekas tidak diperlukan dan benda lainnya yang bisa menampung air, rutin menguras tempat penampungan air dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Demam Tifoid
Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Sumber penularan paling utama adalah air dan makanan yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi hanya hidup dalam tubuh manusia.
Bakteri tersebut ditemukan dalam feses dan urine penderita. Penyebaran bakteri terjadi akibat aktivitas cuci tangan yang kurang bersih dari penderita setelah berkemih atau buang air besar.
Untuk itu penting menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Selalu mencuci tangan sebelum makan.
10. Cikungunya
Penyakit ini sudah ada sejak dulu, namun marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Gejalanya demam mendadak, nyeri pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, dan ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, mual, muntah, gatal pada ruam, dan pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher.
Gejala yang paling menonjol adalah nyeri sendi. Itu untuk membedakan demam berdarah dengan cikungunya.
Tips mencegah dan mengatasi penyakit di musim hujan:
Konsumsi air hangat
Air hangat sangat cocok dikonsumsi saat udara terasa sangat dingin, memberikan kehangatan pada badan.
Air hangat bisa menjadi detox alami bagi tubuh, mengeluarkan racun yang ada dari dalam tubuh. Zat sisa dan racun banyak tersimpan di usus, jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Hindari merokok
Banyak yang merasa bahwa rokok ada manfaatnya, katanya merokok membawa kehangatan saat udara dingin, karena kepulannya membawa sejumlah kecil panas ke tubuh. Faktanya, asap rokok beresiko tinggi melemahkan sistem pernapasan seseorang, sering rentan terkena penyakit, flu, pilek dan batuk.
Segera mandi ketika kehujanan
Pada sebuah studi, menemukan bahwa resiko sakit kepala bisa menjadi tinggi saat terjadi terubahan tekanan udara, peningkatan suhu, dan juga kelembapan yang tinggi.
Perubahan cuaca bisa memicu terjadinya ketidakseimbangan kandungan zat tertentu di dalam otak, termasuk serotonin, sehingga memicu terjadinya sakit kepala dan migrain.
Air hujan membuat suhu tubuh lebih dingin terutama di daerah kepala, keadaan seperti ini membuat tubuh mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin, hal inilah yang membuat timbulnya sakit kepala.
Mandi setelah kehujanan bermanfaat untuk menstabilkan suhu dingin sekaligus juga membersihkan tubuh dari kuman dan kotoran.
Pastikan untuk selalu ‘higienis
Terutama membiasakan mencuci tangan, saat baru tiba di rumah maka segera cucui tangan. Setiap kali menyentuh barang atau objek segera cuci tangan. Demikian juga cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Perhatikan gejala keringat keluar
Sebelum flu berkembang, biasanya tubuh akan merasakan sesuatu yang tidak enak, dan pikiran juga mengalami gangguan. Perhatikan gejala-gejala yang tidak biasa muncul, seperti muncul keringat aneh padahal tidak melakukan olahraga sama sekali.
Maka keringat ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang berjuang melawan penyakit. Saat kondisi ini hindari aktivitas yang terlalu berat, kalau bisa hindari keluar rumah agar mengutamakan istirahat di rumah hingga tubuh pulih kembali.
Konsumsi sup panas
Mengkonsumsi semangkuk sup panas selama udara dingin, akan memberikan kehangatan bagi tubuh, membantu daya tahan tubuh.
Terutama lagi untuk orang yang sudah kehujanan, maka mengkonsumsi sup memberikan manfaat besar. Hangatnya sup mampu membersihkan tenggorokan dan rongga hidung dari kuman yang menyebabkan penyakit.
Selain sup panas, penuhi asupan vitamin C yang manfaatnya memperkuat tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
Kandungan vitamin C dapat diperoleh secara alami dari buah jeruk, buah strawberry, timat, jambu biji, kelengkeng, apel, pepaya, dll.
Siapkan aksesoris hujan
Seperti komponen utama dari perlengkapan hujan yaitu payung, mantel hujan atau jaket bertudung, dan sepatu waterproof.
Jika ribet membawanya, Anda bisa mengakalinya dengan meninggalkannya di sekolah, kampus atau loker kantor.
Sehingga Anda perlu dua paket perlengkapan hujan, satu paket untuk di rumah, satu lainnya untuk di luar seperti kantor, kampus dll. Untuk mengantisipasi saat hujan tetapi lupa membawa perlengkapan hujan.
Bersihkan lingkungan
Lakukan upaya pembersihan lingkungan, terutama di tempat-tempat kotor yang berpotensi menjadi sarang penyakit.
Pastikan menutup semua tempat penampungan air untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam beradarah. Selain itu potong ranting dan rumput yang terlalu banyak (rimbun) karena bisa menjadi sarang nyamuk DBD untuk berkembang biak.
Utamakan mengunakan pakaian yang tebal
Pilih pakaian yang lebih tertutup, tebal serta terasa hangat bagi tubuh. Yang manfaatnya untuk menjaga tubuh dari udara yang sangat dingin.
Lalu, pastikan pakaian yang digunakan kering. Biasanya cucian yang sulit kering saat musim hujan. Kondisi pakaian yang masih menyimpan air, bisa menjadi sarang bagi kuman penyakit.
Tetap rutin melakukan olahraga
Olahraga outdoor (luar ruangan) menjadi berkurang intensitasnya karena kondisi yang sering hujan dan di luar terasa dingin. Untuk itu, lakukan jenis olahraga di dalam ruangan.