Kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng cukup tinggi. Dari data pada Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Buleleng, rata rata per hari masyarakat yang datang dengan kasus gigitan anjing mencapai enam orang. Kondisi ini mengakibatkan stok Vaksin Anti rabies (VAR) di RSUD Kabupaten Buleleng mengalami kekosongan selama satu bulan.
Informasi yang berhasil dihimpun, Jumat (24/4/2015) menyebutkan, pihak RSUD Buleleng bahkan sudah bersurat ke Dinas Kesehatan Dinkes kabupaten Buleleng sejak 23 Maret lalu. Dalam surat tersebut Pihak RSUD meminta penambahan VAR sebanyak 400 vial. Hanya saja hingga kini VAR belum didistribusikan ke RSUD Kabupaten Buleleng.
“VAR sudah mengalami kekosongan selama satu bulan dan permohonan untuk penambahan VAR sudah diajukan ke Dinkes mengingat RSUD Kabupaten Buleleng tidak diperbolehkan untuk melakukan pengadaan Vaksin Anti rabies tersebut,” ungkap Direktur Utama Dirut RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Gede Wiartana.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Gusti Ngurah Mahapramana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengadaan Vaksin Anti Rabies pada tahun 2015 dengan anggaran sebesar 800 juta Rupiah lebih. “VAR tersebut akan tiba di Kabupaten Buleleng dalam seminggu mendatang,” ujarnya.
Sebelumnya, virus rabies kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Buleleng. Setelah bulan Februari lalu rabies mengakibatkan satu balita meninggal, kini warga dari Desa Kaliasem mengalami hal yang sama lantaran diduga suspect rabies. Ketut Suyasa meregang nyawa 13 April lalu lantaran diduga suspect rabies, setelah sempat mendapat perawatan beberapa jam di RSUD Kabupaten Buleleng. Sebelum meninggal, korban suyasa diketahui sempat digigit anjing empat bulan lalu pada kaki bagian kiri.