Musim penghujan yang berkepanjangan membuat musibah demam berdarah dengue (DBD)di Kabupaten Buleleng semakin ganas. Hal itu terbukti, di Bulan April 2015 di Desa Banjar, Kecamatan Banjar sebanyak delapan orang yang terserang nyamuk aides agypti.
Adanya serangan nyamuk mematikan itu beberapa warga masyarakat mengharapkan pemerintah daerah segera melakukan pengasapan (foging). Dari delapan warga masyarakat Desa Banjar yang mengidap DBD itu, empat diantaranya warga berasal dari Dusun Melanting. Sedangkan empat lagi berasal dari Dusun Sekar, Desa Banjar. Satu dari empat pasien DBD ini merupakan cucu dari Direktur Operaasioal (Dirops) PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana. Delapan warga Banjar yang terserang DBD tersebut ada yang sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Salah satu keluarga pasien, Made Agus Yudiarsana menuturkan, DBD menyerang sejak beberapa hari terakhir belakangan ini. Cuaca yang tidak bersahabat ini diduga menjadi pemciu penyebaran penyakit membahayakan ini.
Warga mengetahui terserang DBD setelah memeriksakan kesehatan ke puskemas dan lanjut dirujuk ke RSUD Buleleng. Beruntung, cucunya termasuk warga lain dengan cepat mendapat penanganan, sehingga serangan penyakit ini dapat ditangani.”Cucu saya diketahui menderita DBD setelah dirujuk ke rumah sakit. Dan sebelum itu tetangga di rumah juga dinyatakan terserang DBD,”katanya.
Menyusul serangan penyakit ini, Agus dan warga lainnya sudah berkoordinasi dengan pihak puskemas. Warga pun mengharapkan agar segara dilakukan pengasapan (foging-red). Upaya ini sangat diharapkan karena warga khwatir akan ada warga lain lagi yang terserang. Hanya saja, keinginan warga belum mendapat respon dari instanasi teknis yang membidangi. Menariknya, pihak puskemas menyarankan agar warga melakukan foging swadaya.
Dihubungi terpisah Perbekel Desa Banjar Ida Bagus Kosala ketika dimintai konfirmasi kemarin membenarkan penyakit DBD menyerang warganya. Kosala mengatakan, warga yang menderita DBD tersebut sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Hanya saja, untuk pencegahan dengan cara foging belum dilakukan. Hal ini karena sebelum pengasapan dilakukan, pihak instanasi terkait masih melakukan survei di lapangan. Khwatir DB akan menyerang warga lain, Kosala pun masih berkoordinasi dengan aparat di desa untuk merencanakan akan dilakukan pengasapan secara suwadaya dan melakukan aksi pembarantasan sarang nyamuk (PSN) bersama warga di desanya