Setiap rumah sakit, tidak hanya memerlukan gedung megah dan fasilitas nan canggih dan lengkap, tetapi juga memerlukan SDM yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Demikian halnya dengan RSUD Kabupaten Buleleng. Rumah sakit plat merah ini semakin menujukkan komitmen dalam mewujudkan visinya,’ Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat dengan memberikan pelayanan berkualitas dan profesional.”
Komitmen itu salah satunya diwujudkan dengan upaya meningkatkan kuantitas SDM dilingkungan RSUD Kabupaten Buleleng. Sebagai rumah sakit yang bersiap menuju RS rujukan regional Bali Utara, sudah dipastikan tenaga dokter, perawat, dan staf lainnya perlu diperbanyak agar bisa memberikan layanan optimal kepada masyarakat. Untuk itu, RSUd Kabupaten Buleleng berencana membuka seleksi pegawai kontrak.
Ditemui selasa 923/12), Wakil Direktur Sumber Daya manusia (SDM), dr. Putu Sudarsana, Sp.OG (K), mengatakan, “ kami mempunyai tim rekutmen, yang diterbitkan lewat SK Bupati. Unsurnya terdiri atas unsur internal rumah sakit dan unsur eksternal rumah akit : dari akademisi, birokrat, dinas, BKD, dan inspektorat juga ada”.
dr. Putu Sudarsana menambahkan, “ kebutuhan tenaga RSUD dididentifikasi terlebih dahulu. Tim mencari sesuia dengan hasil indentifikasi. Tim langsung menjaring dan menyeleksi sesuai dengan prosedur yang disetujui oleh tim penyeleksi. Sebelum tim bekerja, pihak RSUD mengajukan terlebih dahulu sususnan tim rekrutmen kepada Bupati. Sekarang, tim rekrutmen masih dalam proses menunggu persetujuan Bupati”.
Perekrutan tenaga kontrak RSUD Kabupaten Buleleng, seperti disampaikan dr. Putu Sudarsana, tidak lagi menggunakan pola rekrutmen lama, yakni kebutuhan tenaga berdasarkan jumlah tempat tidur.
“Yang baru, menggunakan pola sesuai dengan beban kerja masing-masing, staf, baik perawat maupun dokter. Kalau beban kerjanya masih mencukupi, tidak melakukan rekrutmen. Artinya, sebuah contoh, seorang perawat, denngan tugas sehari-hari mulai dari merawat pasien, memandikan pasien, membuat laporan, dan sebagainya, semua itu dikerjakan, dikalkulasikan, dan dihitung beban kerjanya per bulan. Jika overload, melebihi beban kerja seorang perawat, berarti kita memang membutuhkan. Jadi, di tempat itu, kita memang membutuhkan tenaga perawat, termasuk tenaga administrasi,” papar dr. Putu Sudarsana.
Dalam rekrutmen ini, pihak RSUD bersama tim rekrutmen memiliki banyak pertimbangan.” Seorang perawat atau bidan, tidak bisa ditempatkan begitu saja. Kami juga melihat kelebihan lain yang dimilkinya. Misal dia pernah mengikuti pelatihan HD, tidak mungkin ditempatkan posisi diluar HD. Mereka tentu ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan sertifikasi/kualifikasi yang dimiliki. Bidan yang mempunyai sertifikat PONEK, tidak bagus ditempatkan di ruang anak, tetapi dia prioritas di ruang emergency bersalin, misalnya,” terang dr. Putu Sudarsana.
Dengan demikian dr. Putu Sudarsana berharap kompetensi dan keahlian tambahan yang dimilki bisa bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan. Setelah tim rekrutmen ditetapkan oleh Bupati, pihak RSUD akan melakukan evaluasi internal terkait kebutuhan SDM.
Tim dibentuk untuk meminimalisasi subjektivitas. Kalau tim hanya dari internal RSUD Kabupaten Buleleng saja, ada kesan subjektivitas. Kebutuhan tenaganya apa saja, nanti kami ajukan ke tim rekrutmen untuk adakan rekrutmen. Kami buka, umumkan/publikasikan rekrutmen ini. Kemudian baru pelamar diseleksi bekerja sama dengan tim rekrutmen , jelas dr. Putu Sudarsana.
Selaku Wakil Direktur pelayanan, dr. Putu Sudarsana berharap dari segi kompetensi, diharapkan hasil seleksi bena-benar melahirkan tenaga yang berkompeten dan memiliki keterampilan yang mendukunng komptensinya. Dalam proses seleksi nanti, pelamar akan melewati seleksi administrasi, tes tulis, dan tes wawancara. Seluruh proses seleksi ini akan dilakukan oleh tim rekrutmen pegawai kontrak RSUD Kabupaten Buleleng.