Rencana penambahan pegawai kontrak di lingkungan RSUD Buleleng yang tengah berlangsung diwarnai dengan isu jika rekrutmen tersebut tidak transparan. Bahkan, isu yang beredar jika calon pegawai yang sudah diterima adalah “titipan” dari oknum tertentu.
Informasi dihimpun Bali Post di lapangan, Selasa (21/10/2014) menyebutkan, rekrutmen pegawai kontrak di RSUD Buleleng menuai keluhan dari calon pegawai yang dinyatakan tidak lulus dan calon pegawai yang telah dinyatakan lulus. Calon pegawai yang tidak lulus menyebut, proses penerimaan yang tidak transparan. Bahkan, isu yang beredar jika calon pegawai yang dinyatakan lulus itu adalah “titipan” dari oknum tertentu. Sementara, calon pegawai yang sudah dinyatakan lulus justru mengeluhkan kebijakan Direksi RSUD Buleleng yang akan membatalkan penerimaan pegawai kontrak secara keseluruhan. Hal ini karena mereka sudah mengikuti orientasi sejak Senin (13/10/2014) lalu.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana, M.Kes Selasa (21/10/2014) mengatakan, pihaknya akan tetap menggunakan hasil rekrutmen yang dilakukan belum lama ini. Keputusan itu diambil setelah direksi memohon petunjuk dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T. Keputusan itu diambil direksi karena proses rekrutmen dianggap cukup transparan. Selain melibatkan tenaga yang berkompeten, juga melibatkan dewan pengawas. “Karena kami sudah meminta petunjuk kepada pimpinan dan rekrutmen ini sudah melibatkan dewan pengawas, jadi kami tetap memakai hasil rekrutmen yang sudah ada,” katanya.