(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

PRALAYA, KARENA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG TIDAK

Admin rsud | 25 Juli 2013 | 1184 kali

Alam telah mengatur danberproses secara simultan agar keseimbangan di duniaini tetap terjadi,melalui proses uthpati(penciptaan),sthiti(pemeliharaan)dan pralina(pemusnahan). Hasil akhir dari trias tersebut,misalnya terciptanya suatu populasi yangtetap ada (contoh: kuman komensal,kuman resisten dan kuman residen),habitat tidak penuh sesak (contoh: sel tubuh berdiferensiasiberubah bentuk,sel punya umur tertentu dan mati secara terprogram),mentalitas manusia tetap benar dan terkendali(contoh adanya:HIV-AIDS dan kuman patogen resisten),serta yang lebih utama lagi: manusia masih tetap eling akan jati diri dan kebesaran Sang The GreatCreator(contoh: adanya chandogyaapradathkecelakaan intelektual dan hal-hal idiopatik lainnya),sehingga selalu berusaha untuk lebih baik,bersyukur dan tidak arogan. Walaupun ini merupakan proses alami,upaya enforcemen nyata manusia masih tetap mutlak diperlukan.Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) memeringatkan,kelak akan terjadi bencana besar(postantibiotic era pandemi),bila tidak dari sekarang kita bijak menggunakan antibiotik.Dan menetapkan 2011 sebagai tahun dimulainya pemakaian antibiotik secara bijak( prudentuse of antibiotics).

 

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG BIJAK

Infeksi(masuknya kuman ke dalam tubuh) adalah jenis penyakit dengan kejadian yang masih tinggi di Negara kita. Antibiotik (antimikroba) adalah senyawa kimia (obat) yang digunakan untuk membunuh kuman atau mencegah pertumbuhan kuman lebih lanjut.Penggunaannya di lapangan dapat dijumpai di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya,atas indikasi medis oleh petugas kesehatan. Seiring dengan kemajuan teknologi-informasi(banyak masyarakat melakukan self medication) dan perubahan perilaku(cendrung ingin cepat,tak berteletele, murah,instant-tak perlu konsultasi medis),serta mungkin juga,karena lemahnya regulasi antibiotic oleh pihak terkait,maka penggunaannya dapat juga dijumpai di tempat komunitas atau masyarakat umum. Penggunaan antibiotik di ruang publik seperti ini yang amat berbahaya.Di dunia peternakan hewan,penggunaan antibiotik ditujukan untuk merangsang pertumbuhan hewan,disamping untuk pengobatan/ pencegahan infeksi pada hewan itu sendiri.Penggunaan antibiotik secara luas di bidang kesehatan telah dimulai sejak l943. Harian Kompas pernah memuat,bahwa dalam hal bahan obat impor,pemerintah masih mengeluarkan biaya paling tinggi untuk bahan antibiotic ini.Pengunaan antibiotic di lapangan seyogyanya secara bijak(rasional,sesuai dengan jenis kuman dan harga terjangkau) berdasarkan kaidah-kaidah baku. Rasionalitas menyangkut ketepatan,  efektivitas, keamanan, kualitas dan waspada efek samping. Faktor ketepatan diantaranya meliputi tepat indikasi, penderita, jenis, dosis, lama pemberian dan cara pemberian.

 

KUMAN RESISTEN

Kuman resisten adalah kuman yang tidak bisa dibunuh atau dihambat pertumbuhannya oleh antibiotik,akibat kuman itu mampu menetralisir daya kerja antibiotik tersebut. Dalam keadaan biasa,kuman ini selalu ada,namun jumlahnya amat kecil,sehingga tidak berdampak terhadap terapi penyakit infeksi. Akibat penggunasalahan antibiotik,maka populasi kuman ini meningkat,sehingga menimbulkan masalah. Masalah bisa diperberat lagi akibat menyebarnya kuman atau sifat resistensi kuman ini ke lingkungan atau ke kuman lain.Dalam keadaan seperti ini pengobatan disebut gagal. Meningkatnya populasi kuman resisten ini terjadi karena proses selectionpressure,yaitu kuman yang sensitif dan komensal dibunuh,sedangkan kuman resisten tetap hidup dan leluasa berkembang serta menyebar karena sing ade lawan. Lebih celaka lagi,bahwa banyak kuman resisten ini kebal dengan berbagai jenis antibiotic (multi drugs resisten)dan hanya bisa dibunuh oleh antibiotik golongan terbaru dan mahal,yang belum tentu ditanggung oleh pemerintah (Askes,Jamkesmas,JKBM).

 

PENUTUP

Peranan antibiotik amat besar untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi.Penggunaannya harus benar-benar bijak.Peran pengguna (khususnya Dokter dan Dokter Hewan) amat penting dalam hal ini,karena di ujung pena merekalah keluar nama,kemasan,jumlah,lama dan cara pemberian antibiotic itu.Dibalik itu keberadaan kuman resisten menjadi momok yang menakutkan dalam dunia kedokteran.Ancaman muncul karena jumlah kuman ini penyebarannya nyang tidak terkendali. Peningkatan jumlah terjadi karena penggunaan antibiotic yang tidak bijak.Sedangkan penyebaran terjadi ,terutama akibat faktor perilaku,yang nota bene sederhana,bias dipelajari,dicegah dan murah. Asal kita ada niat untuk melakukannya. Antibiotik dan kuman resisten adalah dua hal yang harus menjadi perhatian penting kita.Dua hal yang senantiasa kejar-kejaran dan saling intip.WHO sudah menyadari hal ini dan mengatakan bahwa perkembangan jenis antibiotic kalah canggih dibandingkan dengan jenis kuman. Marilah mulai sekarang kita sadar,introspeksi,taubat dan berdoa agar kita tidak sakit. Kalaupun sakit,agar jenis kumannya yang tidak resisten. Dan dipertemukan dengan Dokter yang rendah hati,mengetahui dan senantiasa menerapkan kaidahkaidah penggunaan antibiotic yang bijak.Pasien boleh aktif dan protes,seperti kata sosiolog Talcott Parson.Kalau kesadaran tidak dimulai dari sekarang,maka bukan mustahil ancaman bencana itu akan terjadi,karena kuman lebih pesat larinya ketimbang penemuan antibiotic baru.Kita tidak mempunyai stok jenis antibiotik baru lagi.Ya,bencana(kuman) mengerikan.Pralaya!.

 

(*Dokter Spesialis Bedah - Konsultan Bedah Onkologi/Tumor.Ketua PPRA - ProgramPengendalian Resistensi Antimikroba - di RSUD Kabupaten Buleleng)