Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan RSUD Kab. Buleleng dan Bappeda Litbang menyelenggarakan Lokakarya Rancangan awal Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Buleleng 2017-2022 yang dihadiri oleh SKPD terkait, Direktur RS pemerintah dan swasta serta Kepala Puskesmas se Kab Buleleng dan diselenggarakan di hotel Banyualit Spa n' Resort Lovina, Senin, (11/12).
Dalam hal ini, Acara Lokakarya dibuka oleh Ka.Bid. Penanggulangan Penularan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kab Buleleng, dr. I Gede Suaryawan yang sekaligus sebagai moderator dalam lokakarya ini, yang dimana tujuan diselenggarakannya Lokakarya RAD ini adalah memberikan acuan bagi SKPD dan pihak terkait melalui strategi, program dan kegiatan untuk mengeliminasi TB di Kab Buleleng.
Bertindak selaku narasumber dalam acara ini yaitu Dokter Spesialis Paru dari RSUD Buleleng, dr. I Nyoman Namaputra, Sp.P., dan I Gst. Ngurah Purnawirawan, SE, ME, Kasi Kesejahteraan Rakyat dari Bappeda Litbang Kab Buleleng. Dalam paparannya dijelaskan TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kab. Buleleng, sehingga perlu dilakukan upaya dan strategi agar cakupan penemuan kasus TB perlu ditingkatkan agar seluruh pasien TB dapat diobati.
Pencapaian eliminasi TB ini memerlukan komitmen kuat dari segenap jajaran pemerintah Kab Buleleng dan dukungan seluruh lapisan masyarakat didukung ketersediaan sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup. Secara garis besar RAD Penanggulangan TB di Kab Buleleng 2017-2022 meliputi 6 strategi yaitu:
1. Penguatan kepemimpinan di Kab/Kota
2. Peningkatan akses layanan TB yg bermutu dengan "TOSS-TB"
3. Pengendalian faktor resiko
4. Peningkatan kemitraan TB melalui forum kordinasi
5. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB
6. Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.