Peranan Unit Gawat Darurat (UGD) dalam sebuah Rumah Sakit sangatlah vital. Sesuai namanya, UGD sangat berperan dalam memberikan tindakan secepat mungkin kepada pasien gawat darurat.
Kepala UGD RSUD Kabupaten Buleleng dr. Oka Udrayana, Sp.B., mengatakan bahwa kunjungan pasien rata-rata di atas dua ribu orang per bulan. “dari jumlah tersebut, variasi penyakit berubah-ubah . Dalam tiga bulan terakhir, lima besar penyakit yang sering ditangani, yakni demam, digigit anjing, luka-luka (luka tusuk), cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas, observasi abdominal pain. Biasanya, setelah hari raya dan musim hujan, banyak yang sakit”, ungkap dr. Oka.
Dokter spesialis bedah ini mengakui mungkin karena BPJS dan JKBM, kunjungan pasien sangat tinggi sehingga ruangan di RSUD penuh. “Sudah ruangan penuh, UGD tetap ramai dikunjungi. Itu akan jadi dilema bagi kami karena kadang kalau pasien tidak segera diantar ke ruangan, banyak pasien yang mengeluh. Padahal sudah dijelaskan. Kalau ditolak, salah juga”, aku dr. Oka.
Kekurangan ruang rawat inap di RSUD Kabupaten Buleleng dirasakan kerap memicu keluhan di masyarakat. Pihak SUD pun takut menolak pasien. “Niat baik tidak selalu ditanggapi dengan baik. Kita memang sudah bertekad menjadi tenaga pelayanan kesehatan, siap menerima keluhan”, aku dr. Oka
Apapun kondisinya, RSUD Kabupaten Buleleng, khususnya UGD berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang baik. “Intinya, kami memahami kondisi pasien. Kadang mereka tidak mau tahu, entah tenaga cukup, entah ada kamar. Keterbatasan ruang sudah kami antisipasi. Kalau ruangan penuh, kami rawat di UGD. Kalau UGD penuh, kami awat di tenda. Selama ini, kami bersyukur belum pernah tendanya sampai penuh juga”, pungkas dr. Oka.