(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Bayi Tanpa Mata Meninggal Di RSUD Singaraja

Admin rsud | 06 Februari 2013 | 1297 kali

Singaraja - Bayi yang lahir tanpa kelengkapan kedua bola mata, langit-langit rongga mulut dan tidak memiliki lekuk bibir, meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu siang.
Berdasarkan keterangan dari RSUD Singaraja, bayi itu dilahirkan oleh seorang ibu bernama Swidni, Jumat (6/5).
Istri dari Made Parta, warga Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, itu menjalani proses kelahiran di bidan desa bernama Partini.
Karena kelahiran bayi tersebut dengan kondisi mengalami sejumlah kecacatan fisik atau tidak normal, kemudian dirujuk ke RSUD Singaraja.
Meski sudah berada dalam perawatan tim medis RSUD Singaraja, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia saat usianya baru memasuki hari ketiga.
Direktur RSUD Singaraja dr Nyoman Mardana saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa pihaknya menangani pasien seorang bayi yang tidak memiliki kelengkapan kedua bola mata, tidak terdapat langit-langit dan tanpa lekuk bibir.
"Benar, kami telah menerima pasien bayi yang tidak disertai kedua bola mata, langit-langit dan lekuk bibir. Pasien itu masuk tanggal 6 Mei lalu, kemudian meninggal dunia tadi siang," kata Mardana.
Ditanya mengenai penyebab kelahiran bayi yang tidak normal itu, pihaknya mengatakan bahwa hal tersebut kemungkinan diakibatkan karena faktor keturunan atau kemungkinan besar karena faktor "gen" dari kedua orang tua bayi tersebut yang juga kurang normal.
Ditambahkan bahwa akibat beberapa kelengkapan fisik tidak ada atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga bayi tersebut akhirnya meninggal dunia saat usianya baru memasuki hari ketiga.
Berdasarkan kasus kelahiran bayi tidak normal tersebut, dr Nyoman Mardana mengingatkan pentingnya calon suami istri, pasangan usia subur dan ibu yang mengandung, memeriksakan kondisi kesehatannya.
Dengan demikian jika diketahui adanya kondisi kesehatan yang kurang normal, masih dapat diupayakan melalui peberian asupan yang diperlukan, selain upaya pengobatan.