(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Musim Penghujan, RSUD Kabupaten Buleleng Siap Siaga Menghadapi Peningkatan Kejadian Demam Berdarah Dengue

Admin rsud | 21 Januari 2022 | 171 kali

Sigaraja, (21/01/22). Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue,  ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. Demam berdarah dengue banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Adapun penyebab yang mempengaruhi munculnya DBD  karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan dimana banyak timbul genangan-genangan air di sekitar pemukiman seperti talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon, pelepah daun dan lain-lain.

Gejala awal demam berdarah dengue antara lain: demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi demam berdarah 3 s/d 14 hari tetapi pada umumnya 4 s/d 7 hari.

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus DBD di RSUD Kabupaten Buleleng meningkatkan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan penyemprotan / fogging di seluruh areal RSUD Kabupaten Buleleng yang dilaksanakan pada jumat dini hari. Kegiatan fogging ini rutin dilaksanakan untuk pengendalian dan penvegahan DBD di seluruh areal RSUD Kabupaten Buleleng.

Dalam hal ini pihak RSUD Kabupaten Buleleng melalui Instalasi Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit juga memberikan edukasi kesehatan dan penjelasan kepada pasien dan penunggu pasien diruangan rawat inap dan poliklinik, adapun edukasi kesehatan yang diberikan yakni cara pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan cara 3 M Plus, yaitu :   1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti: bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain dan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air  seperti: drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.