Masa pancaroba atau peralihan antara dua musim utama yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau, ditandai dengan frekuensi hujan yang deras, kadang disertai badai, guruh, dan angin kencang biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek, atau batuk, relatif meningkat serta masa ditandai dengan perilaku khas beberapa tumbuhan dan hewan termasuk nyamuk.
Udara sejuk dan nyaman karena hujan yang turun hampir setiap hari memberikan ancaman tersendiri yaitu meningkatnya populasi nyamuk karena tempat perkembangbiakan dan pertumbuhan larva nyamuk yaitu genangan air lebih banyak tersedia. Ancaman yang paling berbahaya yaitu meningkatnya perkembangbiakan satu jenis nyamuk penyebar wabah penyakit yaitu nyamuk aedes aegypti. Gigitan nyamuk ini adalah media penularan virus dengue yang menyebabkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
Oleh karena itu sebelum telanjur terkena demam berdarah akan lebih baik untuk meningkatkan kesadaran membiasakan hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan membasmi tempat atau sarang perkembangbiakan nyamuk.
Dalam hal ini, RSUD Kabupaten Buleleng melalui Instalasi Kesehatan Lingkungan melaksanakan kembali kegiatan Fogging atau Pengasapan diseluruh areal lingkungan Rumah Sakit, Sabtu (26/03/22). Kegiatan fogging ini dilakukan guna menekan dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah diareal RSUD Kabupaten Buleleng.
Selain dengan melakukan fogging, pencegahan dan pengendalian penyakit DBD yang lebih efektif yaitu dengan Gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus yakni : Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamu.