(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Waspadai Bahaya Alergi Susu Formula pada Bayi dan Gejalanya

Admin rsud | 02 Oktober 2019 | 1476 kali

Alergi merupakan respons abnormal atau penolakan dari tubuh akan sesuatu. Alergi susu formula merupakan salah satu alergi yang ditemukan pada bayi dan anak-anak yang masih menyusu.

Alergi susu formula ini merupakan respons penolakan tubuh akan susu, atau produk olahan berbahan baku susu tersebut. Saat ini susu formula pada umumnya merupakan olahan dari susu sapi. Namun, bisa saja susu yang bersumber selain dari sapi menyebabkan reaksi alergi.

Reaksi alergi susu ini biasanya akan muncul segera setelah bayi atau anak meminum susu. Reaksi yang timbul bermacam-macam dari yang ringan sampai berat hingga berisiko mengancam nyawa.

Di Indonesia sendiri, ditemukan sebanyak lebih dari 50% alasan tidak memberi ASI adalah karena ASI tidak keluar. Tidak keluarnya ASI ini biasanya membuat para ibu akan mengganti ASI dengan susu formula atau susu sapi.

Apakah Salah Mengganti ASI dengan Susu Formula?

Tentu ASI lebih baik dibanding susu formula. Bukan hanya dari segi nutrisi, tetapi riset menunjukkan kontak dini dan inisiasi menyusui pada 2 jam pertama setelah melahirkan membangun kepekaan ibu terhadap kebutuhan bayi dan bayi terlihat lebih tenang ketika memasuki usia 1 tahun.

Sayangnya pada beberapa kasus, bayi tidak bisa mendapatkan ASI. Misalnya karena ASI ibu tidak keluar, ibu meninggal dalam proses persalinan, ibu mengidap penyakit sehingga tidak bisa menyusui langsung, atau bahkan kelainan genetik pada bayi yang tidak memungkinkan untuk mencerna susu.

Pada kasus-kasus tersebut, bayi sebaiknya diberikan susu formula yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Bagaimana Reaksi Alergi Susu Formula?

Reaksi alergi susu formula ini terbagi menjadi dua, yaitu segera dan setelah beberapa waktu.

Gejala yang timbul segera:

  • Munculnya biduran atau kaligata
  • Suara napas mengi
  • Gatal di sekitar bibir atau mulut
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau leher
  • Batuk-batuk atau sesak napas
  • Muntah-muntah

Gejala yang timbul setelah beberapa waktu:

  • Buang air besar cair atau diare, dapat disertai darah
  • Kram perut atau nyeri perut hebat, biasanya disertai permukaan perut menjadi lebih keras
  • Hidung berair
  • Mata berair

Alergi susu sapi berbeda dari intoleransi laktosa atau intoleransi protein susu sapi. Gejala dan tanda yang umum terjadi pada kasus intoleransi yaitu kembung, buang angin, sampai diare setelah meminum susu sapi atau produk olahan susu sapi. Respons ini biasanya tidak muncul segera setelah minum.

Pengganti Susu Formula

Waspadalah terhadap risiko yang mengancam nyawa anak ketika mengalami alergi susu formula. Segeralah bawa anak Anda ke unit gawat darurat rumah sakit atau puskesmas terdekat ketika muncul gejala yang timbul segera.

Setelah dinyatakan alergi susu sapi, maka Anda tidak dianjurkan untuk memberikan kembali susu sapi atau produk olahan susu sapi. Anda dapat memeriksa setiap produk olahan susu pada kemasan apakah produk tersebut mengandung susu sapi atau tidak.

Anda dapat mengganti pemberian susu formula atau susu sapi dengan beberapa susu lain seperti susu kedelai, susu almond, susu kelapa, susu gandum, susu beras, susu kacang mete, dan susu kacang macadamia.