(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Waspadai Aktinik Keratosis pada Kulit Untuk Anda yang Sering Berjemur

Admin rsud | 08 Januari 2020 | 1135 kali

Actinic keratosis atau solar keratosis terjadi ketika kulit menjadi kasar dan bersisik, akibat paparan sinar matahari selama bertahun-tahun. Actinic keratosis biasa ditemukan pada daerah wajah, bibir, telinga, punggung tangan, lengan bawah, leher, dan kulit kepala.

Kulit yang mengalami actinic keratosis, membesar secara perlahan dan biasanya tidak menimbulkan gejala selain gangguan kulit berupa bercak. Bercak pada kulit ini membutuhkan bertahun-tahun hingga muncul pada kulit. Pada umumnya, bercak ini muncul pada usia di atas 40 tahun.

Actinic keratosis berpotensi menjadi kanker kulit

Pada beberapa orang, actinic keratosis dapat berubah menjadi kanker kulit tipe karsinoma sel skuamosa.

Oleh karena itu, meskipun dokter dapat mendiagnosi actinic keratosis melalui observasi kulit, biopsi atau pengambilan jaringan kulit diperlukan untuk diagnosis pasti dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.

Kondisi kulit yang alami actinic keratosis

Actinic keratosis tidak menimbulkan gejala selain gangguan pada kulit. Oleh karena itu, mengetahui penampakan actinic keratosis pada kulit merupakan hal yang pefnting, sehingga Anda bisa mendapat penanganan lebih dini, dan mencegah terjadinya kanker kulit.

Penampakan actinic keratosis antar satu orang dengan yang lain tidaklah sama. Di bawah ini adalah kondisi actinic keratosis yang dapat terjadi.

  • Bercak kulit yang berwarna kemerahan, merah muda, atau kecokelatan
  • Bercak yang meninggi
  • Bercak yang mengeras, kering, kasar dan bersisik kurang dari 2.5 cm
  • Kulit teraba seperti kertas pasir atau kertas gosok (amplas)
  • Terasa gatal atau panas pada kulit yang terkena
  • Bercak atau gangguan kulit karena actinic keratosis ditemukan di daerah yang terpapar sinar matahari.

Penyebab actinic keratosis yang bisa dialami lansia

Penyebab utama timbulnya actinic keratosis adalah paparan sinar UV. Selain berasal dari matahari, sinar UV juga dapat ditemukan pada orang yang menggunakan tanning bed, untuk membuat kulit menjadi tampak kecokelatan.

Selain paparan sinar UV, beberapa faktor risiko berikut ini turut mendukung terjadinya actinic keratosis.

  • Usia lebih dari 40 tahun
  • Tinggal di daerah yang mudah terpapar sinar matahari
  • Memiliki riwayat kulit terbakar sinar matahari (sunburn) atau sering terpapar sinar matahari
  • Memiliki rambut berwarna merah atau pirang, dan mata biru atau berwarna terang;
  • Mudah mengalami bintik-bintik atau terbakar saat terpapar sinar matahari
  • Memiliki riwayat actinic keratosis atau kanker kulit;
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat kemoterapi, leukemia, AIDS, atau konsumsi obat-obatan setelah melakukan transplantasi organ tubuh

Ubah gaya hidup untuk mencegah actinic keratosis

Untuk mencegah timbulnya actinic keratosis, pencegahan utama yang harus dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup.

Mengurangi paparan terhadap sinar UV, menggunakan topi, baju longgar yang menutupi seluruh badan, atau menggunakan sunblock dan sunscreen, juga dapat mencegah terjadinya actinic keratosis.

Gunakan sunblock atau sunscreen dengan sun protection factor (SPF) minimal 30. Gunakan juga pelembab bibir yang mengandung sunscreen. Pakai produk tersebut 15 menit sebelum Anda terpapar oleh sinar matahari, dan ulangi tiap dua jam.

Bila kesulitan mengubah gaya hidup, lakukan pemeriksaan kulit secara berkala di rumah dan berkonsultasilah dengan dokter terdekat bila anda merasa ada perubahan yang signifikan pada kulit.