(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Waspada Penyakit Pascabanjir

Admin rsud | 08 Maret 2018 | 689 kali

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakter leptospira. Penyakit leptospirosis umumnya ditularkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.

Penyebaran penyakit leptospirosis sendiri sering dikaitkan dengan banjir sebab indikasi khasnya menyebar melalui air yang terkontaminasi oleh urine hewan terutama tikus yang terbawa banjir.

"Spesialnya dari leptospirosis ini hanya bersentuhan langsung dengan airnya atau kalau kulit terluka sudah sangat rentan terinfeksi leptospirosis," ungkap Dokter Vika Ardianto Laksono, dalam Newsline, Kamis 8 Februari 2018.

Menurut Vika sekuat apapun sistem imun seseorang ancaman infeksi bakteri leptospira tetap ada. Apalagi jika kondisinya diperberat dengan banjir.

Sasarannya pun tak mengenal usia, namun secara keseluruhan anak-anak adalah korban yang paling sering terkena leptospirosis.

Gejala yang ditimbulkan pun hampir serupa dengan sakit pada umumnya yakni diawali dengan demam, kemudian mual, muntah, meriang, nyeri otot, ruam, batuk, diare, hingga iritasi atau kemerahan di area mata. 

Vika mengatakan meskipun hanya bisa diobati dengan pemberian antibiotik untuk membasmi bakteri jahat dan mengembalikan fungsi tubuh, leptospirosis bisa dicegah dengan pola hidup bersih.

"Paling penting selalu gunakan proteksi yang cukup. Sebisa mungkin hindari air kotor, kalau kontak dengan air kotor selalu gunakan pelindung seperti sepatu boot tebal. Kalau air banjir sangat tinggi bisa gunakan jumpsuit plastik untuk melindungi tubuh, intinya minimalisasi kontak dengan air kotor," katanya. 

Selain menjaga kebersihan diri, Vika juga meminta masyarakat khususnya warga yang terdampak banjir untuk mengutamakan higienitas makanan dan minuman. Paling tidak hand sanitizer bisa sedikit membantu mana kala ketersediaan air bersih untuk mencuci tangan terbatas.