TIPS ATASI KOLIK PADA BAYI
Admin rsud | 10 Februari 2020 | 1021 kali
Ibu sering kali kebingungan ketika bayinya menangis atau nangis tanpa alasan yang jelas seperti tidak sedang mengompol atau sedang kenyang. Umumnya disebabkan oleh kolik, namun tidak semua ibu paham tentang kondisi tersebut. Mari cari tahu
Kolik umum terjadi pada bayi dan dalam waktu berkepanjangan yang ditandai dengan menangis atau rewel tanpa alasan yang jelas. Kolik dapat membuat orang tua frustasi karena bayi menangis tanpa alasan yang jelas dan tidak mereda ketika diberi susu. Kondisi ini sering terjadi pada malam hari dan menangis lebih dari 3 jam sehari. Pada usia sekitar 6 minggu merupakan puncak bayi mengalami kolik, namun dapat menurun secara signifikan setelah usia 3 hingga 4 bulan. Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi keparahan kolik.
Apakah Penyebab Kolik?
Tidak ada penyebab kolik yang spesifik namun dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti:
- Gangguan pada system pencernaan
- Ketidakseimbangan bakteri sehat pada saluran pencernaan
- Alergi atau intoleransi makanan
- Terlalu kenyang, lapar atau jarang bersendawa
- Bentuk awal migraine pada anak
- Rasa cemas
Terdapat banyak kondisi yang dapat terlihat seperti kolik namun ternyata bukan. Jika orang tua merasa khawatir atau tidak yakin bayi mengalami kolik maka berkonsultasilah dengan dokter. Terdapat beberapa kondisi kesehatan selain kolik yang dapat menyebabkan bayi rewel, seperti:
- Terjadi infeksi
- Peningkatan asam lambung
- Tekanan atau peradangan otak dan saraf
- Masalah pada mata
- Detak jantung tidak teratur
- Cedera tulang, otot atau jari
Bagaimana Tanda dan Gejala Kolik?
Bayi yang rewel dan menangis merupakan hal yang normal, terutama selama tiga bulan pertama. Secara umum, kolik didefinisikan seperti menangis selama tiga jam pada 3-7 hari atau lebih. Berikut beberapa gejala kolik:
- Bayi menangis tidak berhenti hingga menjerit atau dengan ekspresi kesakitan
- Menangis tanpa alasan yang jelas seperti bukan karena lapar atau mengompol
- Bayi mengalami rewel setelah menangis
- Bayi menangis pada waktu yang sama
- Wajah bayi mengalami pucat
- Tubuh bayi seperti tegang atau kaku seperti tertarik keatas atau kaki kaku
Bagaimana Cara Mengatasi Kolik?
Kolik dapat diatasi berdasarkan kondisi yang dibutuhkan oleh bayi. Diperlukan mencoba beberapa hal untuk mengetahui cara yang tepat untuk menenangkan bayi. Kolik bisa menjadi baik dengan sendirinya seperti menunggu hingga bayi berusia 4 bulan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan penyebab kolik. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Menenangkan Bayi
Coba beberapa cara untuk menenangkan bayi dengan menggunakan dot, membawa bayi berjalan-jalan, mengayun-ayun bayi, membedung bayi dalam selimut, memandikan bayi dengan air hangat, menggosok perut bayi, memutarkan lagu yang menenangkan, meredupkan lampu kamar.
- Jadwal Pemberian Makan
Perubahan dalam pemberian makan juga dapat memberikan bantuan pada bayi. Selain itu memposisikan bayi dalam posisi tegak agar bayi dapat bersendawa.
- Melakukan Diet
Jika upaya menenangkan dan mengubah jadwal makan tidak dapat meredakan tangisan, maka berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan terjadinya alergi makanan atau gangguan pencernaan lainnya. Jika bayi mengkonsumsi susu formula, maka dapat mengganti jenis atau merk susu yang lebih rendah alergi. Jika bayi mengkonsumsi ASI maka ibu perlu melakukan diet dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan alergi seperti susu, telur, kacang, gandum dan juga makanan lainnya.
Sumber:
- Mayo Clinic. (2018, 27 Januari). Colic. Diperoleh 03 Desember 2018 dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colic/diagnosis-treatment/drc-20371081
- WebMD. (2017, 21 Mei). Could Your Baby’s Crying Be Colic. Diperoleh 03 Desember 2018 dari: https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-colic#2