Mimisan yang terjadi pada anak dapat membuat orangtua merasa khawatir, mungkin termasuk juga dengan Anda. Rasa khawatir, dan panik melihat darah yang keluar dari hidung anak, dapat membuat Anda salah mengambil langkah untuk mengatasinya.
Tenang, mimisan memang biasa terjadi pada anak-anak. Terutama mereka yang berusia 2-10 tahun. Meski umumnya berlangsung singkat, ada langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.
Mimisan jarang menimbulkan hal yang serius. Mimisan yang cukup serius hanya terjadi sekitar 10% yang mengalaminya. Hal tersebut ditandai dengan frekuensi mimisan yang sering, dan sangat banyak, sehingga memerlukan perhatian medis.
Mimisan yang paling umum terjadi pada anak-anak yaitu mimisan anterior. Mimisan anterior terjadi ketika darah keluar dari depan hidung. Daerah hidung ini mengandung banyak pembuluh darah kecil, yang dapat pecah dan berdarah.
Berikut ini penyebab mimisan pada anak-anak yang paling sering terjadi.
Udara kering dapat mengiritasi dan mengeringkan membran hidung, sehingga terjadilah mimisan. Udara kering menjadi penyebab paling umum terjadinya mimisan pada anak.
Menggaruk bagian dalam hidung atau mengupil, dapat mengiritasi hidung anak, hingga membuat pembuluh darah rentan mengalami pendarahan. Menggaruk bagian dalam hidung atau mengupil pun menjadi penyebab paling umum kedua.
Anak-anak bisa saja memasukkan suatu benda kecil ke dalam lubang hidung. Hal tersebut dapat melukai selaput hidung anak, hingga menyebabkan terjadinya mimisan.
Penyakit apapun yang membuat hidung tersumbat dan iritasi, dapat menyebabkan mimisan. Contohnya alergi, infeksi sinus (sinusitis), maupun pilek. Penyakit tersebut dapat membuat selaput lendir menjadi kering, retak, dan berkerak.
Ketika anak mengalami cedera pada hidung, baik karena terpukul, terbentur, dan kondisi lainnya maka hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya mimisan.
Infeksi bakteri dapat menyebabkan bagian dalam dan depan lubang hidung menjadi merah, berkerak, dan sakit. Infeksi tersebut tentu dapat menyebabkan perdarahan, hingga dapat membuat anak mimisan.
Dalam mengatasi mimisan pada anak, jangan sampai Anda salah mengambil langkah. Berikut ini hal yang dapat Anda lakukan, untuk mengatasi mimisan pada anak.
Bila anak mimisan, Anda harus tetap tenang, agar anak tidak menjadi panik. Mimisan yang terjadi pada anak mungkin bukanlah hal yang serius. Anda harus berusaha membuat anak tidak khawatir dengan darah yang keluar dari hidungnya tersebut.
Posisikan anak untuk duduk tegak dengan condong ke depan. Jangan menyandarkan anak ke belakang atau membaringkannya, karena posisi ini dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan anak. Kondisi ini bisa membuatnya batuk atau muntah.
Jepitlah ujung hidung anak Anda, tepat di atas lubang hidung dengan dua jari menggunakan tisu atau lap bersih. Biarkan anak Anda bernapas melalui mulut untuk sementara waktu hingga mimisan berhenti.
Tekan ujung hidung anak selama 10 menit, hingga mimisan berhenti. Bila kurang dari 10 menit, ada kemungkinan hidung akan berdarah kembali. Oleh karena itu, bernapaslah dengan mulut.
Jika perdarahan belum berhenti, maka ulangilah sekali lagi. Selain itu, Anda juga dapat mengoleskan es ke pangkal hidung anak, untuk mengurangi aliran darah.
Jangan memasukkan kain kasa atau tisu ke dalam hidung anak Anda, dan hindari menyemprotkan apapun ke hidungnya karena dapat membuat darah tertahan di dalam. Tunggulah hingga darah berhenti mengalir dari hidung anak Anda.
Setelah mimisan berhenti, jangan biarkan anak meniup, mengupil, dan mengorek hidungnya dalam waktu 24 jam.
Akan tetapi, jika mimisan anak Anda terus berlanjut, disertai dengan sakit kepala, demam, pucat, pusing, tidak berenergi, dan pingsan maka segera hubungi dokter.