Anda tentunya pernah mengalami ketegangan dan kecemasan saat harus berbicara di depan umum, seperti memimpin presentasi, dan sebagainya. Namun, kecemasan tersebut dapat dilalui dan tidak menimbulkan kecemasan yang berlebih.
Bagi penderita gangguan kecemasan sosial, jangankan berbicara di depan umum, ia juga dapat mengalami serangan kecemasan ketika harus berhubungan secara sosial dengan orang di sekitarnya. Hal-hal kecil seperti bertatap wajah atau berbasa-basi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Kecemasan tersebut memaksa penderita untuk menghindari semua aktivitas atau hubungan sosial dengan orang di sekitarnya. Salah satu faktor yang bisa meningkatkan kecemasan tersebut adalah kemunculan spotlight effect.
Spotlight effect adalah suatu kondisi saat Anda menjadi terlalu ‘sadar’ akan diri Anda sendiri dan merasa seakan-akan seluruh pusat perhatian orang-orang terarah ke Anda.
Misalnya, Anda berpikir bahwa orang-orang menertawakan penampilan Anda karena Anda terlambat ke kantor dan berpakaian tidak rapi, padahal belum tentu teman-teman kantor Anda memerhatikan dan mengejek penampilan Anda.
Spotlight effect terjadi saat Anda terlalu memerhatikan diri Anda dan berpikiran bahwa semua orang memiliki pandangan dan pemikiran yang sama dengan Anda.
Penderita kecemasan sosial sangat berfokus pada diri mereka, mulai dari penampilan sampai tingkah lakunya. Penderita selalu berpikir bahwa orang-orang memerhatikan dan menghakimi apa yang dilakukannya.
Menyadari adanya spotlight effect dapat menjadi langkah pertama untuk bisa mengurangi kecemasan sosial yang dialami.
Meskipun demikian, penderita kecemasan sosial mungkin sulit untuk berubah karena terkadang penderita memahami bahwa apa yang dipikirkan adalah sesuatu yang irasional, tetapi tidak mampu untuk mengubah kecemasan yang dirasakan.
Kondisi lain yang hampir mirip dengan spotlight effect adalah illusion of transparency. Illusion of transparency merujuk pada kondisi saat Anda percaya bahwa pemikiran dan emosi Anda bisa dibaca oleh orang lain.
Sejenak kondisi ini terdengar absurd, tetapi faktanya, kondisi ini umum terjadi. Contohnya, Anda yakin bahwa orang-orang yang mendengar presentasi Anda sadar bahwa Anda sedang cemas. Padahal, orang-orang belum tentu menyadari bahwa Anda merasa cemas saat membawakan presentasi.
Penderita kecemasan sosial lebih rentan mengalami illusion of transparency dan merasa bahwa orang-orang sekitarnya mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan olehnya. Hal inilah yang memicu peningkatan kecemasan sosial pada penderita.
Spotlight effect dan illusion of transparency dapat muncul silih berganti pada penderita kecemasan sosial dan menimbulkan rasa cemas dan takut. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa perhatian berlebih pada diri sendiri tidak bisa diatasi oleh penderita kecemasan sosial.
Penderita kecemasan sosial dapat mengikuti psikoterapi berupa terapi perilaku kognitif (CBT) untuk bisa menyadari dan mengoreksi pemikiran serta pola negatif yang selalu muncul di benak penderita.
Selain itu, penderita kecemasan sosial juga bisa mengonsumsi antidepresan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut akibat spotlight effect dan illusion of transparency.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh penderita kecemasan sosial untuk mengurangi perhatian berlebih terhadap diri sendiri:
Penderita kecemasan sosial dapat dengan mudah lupa bahwa orang lain mungkin tidak sepemikiran dengannya. Penderita bisa mengamati reaksi orang-orang di sekitarnya untuk melihat apakah memang benar orang-orang memerhatikannya atau itu hanya pemikiran berlebih dari penderita.
Belajar mengganti perspektif adalah hal yang cukup sulit dilakukan, tetapi dengan mencoba melihat sekeliling dan berusaha melihat apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang lain dibandingkan fokus pada pemikiran diri sendiri dapat memberikan Anda suatu kesadaran yang baru dan mengurangi kecemasan Anda.
Penderita bisa mencoba untuk membandingkan pemikirannya dengan memerhatikan diri mereka sendiri selama lima menit dan kemudian fokus kepada sekelilingnya selama lima menit untuk menyadari perbedaan dari pemikiran penderita dengan sekitarnya.
Penderita kecemasan sosial dapat mengingatkan diri mereka ketika tergoda untuk memerhatikan pemikiran sendiri. Ingatkan diri bahwa perhatian berlebih terhadap diri justru akan membuat Anda sulit untuk sulit untuk menjadi santai.
Penderita kecemasan sosial umumnya tegang dan hanya sedikit berbicara. Cobalah untuk mengganti perilaku dengan cara tersenyum dan menampilkan perilaku yang positif kepada orang-orang sekitar untuk menangkal pikiran negatif yang muncul.
Cara lain yang bisa dicoba oleh penderita kecemasan sosial adalah memerankan suatu karakter. Penderita dapat mencoba memerankan karakter yang mudah bersosialisasi. Hal ini bisa membantu penderita untuk berinteraksi secara sosial.
Ketika penderita kecemasan sosial mulai merasa cemas bahwa orang-orang sekitarnya menghakimi mereka, sadari bahwa tidak semua orang akan memerhatikan apa yang dilakukan.
Kecemasan sosial adalah suatu permasalahan yang nyata dan sulit untuk diatasi. Apabila Anda atau kerabat mengalami hal tersebut, jangan malu dan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.