(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Skizofrenia Paranoid

Admin rsud | 01 Oktober 2019 | 935 kali

Skizofrenia paranoid merupakan gangguan otak yang memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan pemahaman terhadap sesuatu. Tanda utama dari gangguan ini berupa halusinasi melalui pendengaran dan delusi berkepanjangan.

Seseorang yang mengalami skizofrenia paranoid akan selalu curiga terhadap orang lain. Kondisi ini akan menyulitkan penderitanya ketika menjalankan tugas, menjalin persahabatan, melakukan pekerjaan, maupun berkonsultasi dengan dokter. Kondisi ini dapat dialami seumur hidup yang biasanya terjadi pada usia dewasa muda atau pada masa akhir remaja. 

 

Berikut ini beberapa gejala skizofrenia paranoid.

  • Halusinasi dengan melihat, merasakan atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada
  • Delusi dengan perilaku yang tidak teratur, percaya bahwa Anda dikendalikan oleh kekuatan eksternal yang tidak masuk akal, seperti alien atau pemerintahan, percaya bahwa setiap orang atau satu orang ingin menjebak Anda
  • Perasaan yang tidak tentu, terkadang mania (terlalu gembira), depresi dengan pergantian emosi yang sangat cepat
  • Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari yang biasa dijalankan, sulit mengendalikan emosi, melakukan hal yang tidak pantas atau dianggap aneh
  • Berpikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri
 

Tidak ada penyebab pasti dari skizofrenia paranoid. Namun, beberapa hal ini dapat menjadi risiko terhadap penyakit tersebut.

  • Kelainan otak
  • Perpisahan atau kehilangan orangtua pada usia muda
  • Terpapar virus selama masih bayi atau sebelum lahir
  • Penganiayaan di masa kecil
  • Kadar oksigen rendah saat lahir
 

Selama konsultasi, dokter biasanya akan melakukan beberapa hal untuk membantu diagnosis, seperti:

  • Memeriksa riwayat kesehatan
  • Menganalisis hasil tes darah atau tes medis lainnya
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Melakukan tes neuroimaging
  • Melakukan evaluasi psikiatris

Anda akan didiagnosis penyakit ini apabila memiliki 2 gejala utama dalam sebulan terakhir, dan kondisi tersebut telah mengganggu aktivitas keseharian.

 

Kondisi ini dapat diobati atau dirawat secara intens dengan:

  • Obat-obatan seperti chlorpromazine, fluphenazine, haloperidol, dan perphenazine, untuk meringankan gejala utama seperti delusi dan halusinasi
  • Terapi psikososial atau terapi kelompok dengan pengalaman serupa, untuk membangun rasa kebersamaan saling saling membantu memerangi kondisi tersebut. Anda akan mempelajari berbagai hal mengenai manajemen stres dan manajemen perhatian.
  • Rawat inap, jika penderitanya membahayakan dan merugikan orang lain, maupun dirinya sendiri. Selain itu rawat inap juga berguna untuk para penderita yang sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri seperti berpakaian, makan, atau mengurus tempat tinggal.

  

Anda dapat mencegah penyakit ini dengan melakukan beberapa hal, seperti:

  • Mengelola tingkat stres, serta menghindari situasi yang meningkatkan stres dan kecemasan Anda. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk relaks, meditasi, atau jalan santai.
  • Berolahraga secara teratur, untuk meningkatkan hormon serotonin pada otak
  • Tidur yang cukup, untuk mencegah paranoid, delusi dan halusinasi 
  • Menghindari perilaku tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, dan narkoba
  • Mengonsumsi makanan yang sehat, untuk meningkatkan energi dan membuat Anda merasa lebih baik
  • Tetap bersosialisasi, untuk mengurangi perasaan terisolasi, dan mencegah gejala memburuk