(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Sindrom Fetal Alkohol

Admin rsud | 17 Desember 2019 | 831 kali

Sindroma fetal alkohol (fetal alcohol syndrome) adalah kondisi bayi yang terjadi akibat dari paparan alhokol saat kehamilan. Sindroma fetal alkohol menyebabkan kerusakan otak dan masalah pertumbuhan.

Masalah yang disebabkan oleh sindroma fetal alkohol bervariasi dari anak satu ke anak lain, tetapi cacat yang disebabkan oleh sindroma fetal alkohol tidak dapat pulih. Tidak ada ketentuan jumlah alkohol yang aman dikonsumsi saat kehamilan. Jika ibu hamil mengonsumsi alkohol, maka bayi mempunyai risiko tinggi untuk terkena sindroma fetal alkohol. Segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis awal membantu mengurangi masalah seperti kesulitan belajar dan masalah dalam tingkah laku.

 

Tingkat keparahan sindroma fetal alkohol bervariasi, beberapa anak mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan yang lain. Tanda dan gejala sindroma fetal alkohol termasuk  campuran cacat fisik, cacat intelektual atau kognitif, masalah fungsi lainya dan mengatasi kehidupan sehari-hari.

Kecacatan fisik

Fitur wajah yang khas, termasuk mata yang kecil, bibir atas yang tipis, hidung yang pendek dan permukaan kulit yang rata antara hidung dan bibir atas.

  • Kelainan bentuk sendi, kaki dan jari
  • Menunjukan pertumbuhan fisik yang lambat sebelum dan sesudah dilahirkan
  • Kesulitan penglihatan atau masalah pendengaran
  • Lingkar kepala dan ukuran otak yang kecil
  • Kelainan jantung dan masalah dengan ginjal dan tulang

Masalah otak dan sistem saraf

  • Koordinasi dan keseimbangan yang buruk
  • Cacat intelektual, gangguan belajar dan perkembangan yang lambat
  • Memori buruk
  • Permasalahan dengan perhatian dan dalam memproses informasi
  • Kesulitan dalam pemecahan masalah
  • Kesulitan mengidentifikasi konsekuensi dari pilihan
  • Keterampilan menilai yang buruk
  • Hiperaktif
  • Perubahan mood yang cepat

Isu sosial dan tingkah laku

  • Kesulitan dalam sekolah
  • Sulit akrab dengan yang lain
  • Kemampuan bersosialisasi yang buruk
  • Kesulitan beradaptasi dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainya
  • Masalah dengan perilaku kontrol dan impuls
  • Konsep waktu yang buruk
  • Masalah dalam tugas
  • Kesulitan dalam perencanaan dan bekerja mencapai tujuan
 

Berikut adalah yang terjadi ketika ibu hamil mengkonsumsi alkohol:

  • Alkohol memasuki pembuluh darah dan mencapai janin yang berkembang melalui plasenta
  • Alkohol menyebabkan konsentrasi alkohol dalam darah tinggi pada bayi dibandingkan tubuh ibu karena metabolisme janin terhadap alkohol lebih lambat
  • Alkohol menghalangi pengiriman oksigen dan nutrisi pada bayi yang berkembang
  • Paparan alkohol sebelum kelahiran dapat membahayakan perkembangan jaringan dan organ yang menyebabkan kerusakan otak permanen pada bayi

Semakin banyak ibu hamil mengonsumsi alkohol, risiko akan semakin tinggi pada bayi. namun jumlah alkohol apa pun membuat bayi berisiko. Otak, jantung, dan pembuluh darah bayi mulai berkembang pada minggu awal kehamilan, bahkan sebelum calon ibu mengetahuinya. Gangguan bentuk wajar, jantung dan organ lain termasuk tulang dan sistem saraf yang terjadi sebagai hasil dari minum alkohol saat 3 bulan pertama. Saat itulah bagian dari janin berada ditahap-tahap perkembangan.

Faktor Risiko

Semakin banyak alkohol yang diminum saat kehamilan, semakin besar masalah yang akan terjadi pada bayi. Tidak ada ketentuan jumlah yang aman untuk mengonsumsi alkohol saat kehamilan. Jangan minum alkohol pada saat:

  • Sedang hamil
  • Mungkin akan hamil
  • Mencoba untuk hamil

Komplikasi

Permasalahan tingkah laku tidak muncul saat awal kelahiran yang merupakan hasil dari sindrom fetal alkohol termasuk:

  • Hiperaktif
  • Agresi, perilaku sosial yang tidak pantas dan melanggar hukum serta aturan
  • Penggunaan alkohol dan obat-obatan
  • Masalah mental seperti depresi, kecemasan atau permasalahan makan
  • Masalah dalam menyelesaikan sekolah
  • Masalah dengan tinggal sendiri
  • Perilaku seksual yang tidak wajar
  • Kematian dini dengan kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri
 

Diagnosis sindrom fetal alkohol membutuhkan ahli dan melewati beberapa penilaian. Diagnosis awal dan penanganan yang tepat dapat membantu meningkatkan fungsi kemampuan pada anak. Untuk membuat diagnosa, dokter akan:

  • Membahas apakah ibu minum alkohol selama masa kehamilan. Dari informasi waktu dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, dokter anak dan dokter lain akan membantu menentukan risiko sindrom fetal alkohol. Meskipun dokter tidak dapat mendiagnosis sindrom fetal alkohol sebelum bayi dilahirkan, dokter akan menilai kesehatan ibu dan bayi saat kehamilan.
  • Memperhatikan tanda dan gejala sindrom fetal alkohol pada minggu-minggu, bulan dan tahun awal Hal ini termasuk menilai penampilan fisik dan fungsi yang membedakan, memantau fisik anak, pertumbuhan otak dan perkembangan.

Dokter juga akan menilai:

  • Kemampuan kognitif dan pembelajaran, perkembangan bahasa
  • Masalah kesehatan
  • Masalah kesehatan dan tingkah laku

Banyak tanda dan gejala yang terlihat pada sindrom fetal alkohol juga dapat terjadi pada anak dengan penyakit lain. Jika sindrom fetal alkohol dicurigai, dokter anak akan merujuk anak ke dokter perkembangan anak, neurologi atau ahli lain dengan pelatihan khusus pada sindrom fetal alkohol untuk evaluasi dan menyingkirkan gangguan lain dengan tanda dan gejala lainnya.

 

Tidak ada obat atau perawatan spesifik untuk sindrom fetal alkohol. Kecacatan fisik dan defisiensi mental biasanya bertahan untuk seumur hidup. Namun, intervensi dini dapat membantu mengurangi beberapa efek dari sindrom fetal alkohol dan dapat mencegah cacat sekunder. Layanan intervensi dapat melibatkan:

  • Tim yang meliputi guru khusus, terapi wicara, terapi fisik dan pekerjaan dan psikologi
  • Intervensi awal untuk membantu berjalan, berbicara dan kemampuan sosial
  • Layanan khusus di sekolah untuk membantu pembelajaran dan masalah tingkah laku
  • Obat untuk membantu gejala
  • Perawatan medis untuk masalah kesehatan seperti masalah penglihatan atau ketidaknormalan jantung
  • Mengatasi masalah alkohol dan penggunaan zat lain jika dibutuhkan
  • Pelatihan vokal dan kemampuan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari
  • Konseling untuk memberi manfaat pada orang tua dan keluarga dalam mengatasi tingkah laku anak
 

Para ahli mengetahui bahwa sindrom fetal alkohol dapat dicegah jika wanita tidak minum alkohol saat kehamilan. Panduan ini dapat membantu mencegah sindrom fetal alkohol:

  • Tidak minum alkohol jika mencoba untuk hamil. Jika wanita belum bisa berhenti minum, berhentilah secepatnya ketika mengetahui bahwa dirinya hamil atau jika menduga bahwa sedang hamil. Tidak pernah terlambat untuk berhenti minum saat kehamilan, tetapi semakin cepat ibu hamil berhenti minum, akan semakin baik untuk bayi.
  • Lanjutkan menghindari alkohol saat kehamilan. Sindrom fetal alkohol dapat dicegah jika sang ibu tidak mengonsumsi alkohol saat kehamilan
  • Pertimbangkan untuk berhenti minum alkohol selama tahun-tahun subur, jika wanita masih aktif dalam seksual, dan melakukan hubungan intim tanpa pengaman. Banyak kehamilan yang tidak direncanakan dan kerusakan dapat terjadi pada minggu awal kehamilan
  • Jika wanita memiliki masalah dengan ketergantungan alkohol, dapatkan pertolongan sebelum hamil. Minta bantuan dokter untuk menentukan tingkat ketergantungan pada alkohol dan perkembangan perawatan
 

Jika Anda hamil dan tidak dapat berhentu minum alkohol, konsultasilah kepada dokter atau ahli kesehatan mental untuk membantu. Diagnosis awal dapat membantu mengurangi risiko masalah jangka panjang untuk anak dengan sindrom fetal alkohol, biarkan dokter anak tahu apabila Anda minum alkohol ketika hamil. Jangan menunggu sampai muncul masalah. Jika Anda memiliki anak adopsi atau menyediakan asuhan, Anda mungkin tidak mengetahui apakah ibu biologis dari anak tersebut mengonsumsi alkohol ketika hamil. Mungkin tidak muncul gejala pada anak Anda, tetapi apabila mulai muncul gejala, konsultasikan kepada dokter anak Anda, sehingga penyebabnya dapat diidentifikasi secepatnya.