SIAPKAH UNTUK IMUNISASI ANAK?
Admin rsud | 10 Februari 2020 | 1044 kali
Imunisasi adalah salah satu fase dengan drama tersendiri saat memiliki anak. Berbagai kemungkinan buruk sering kali menghantui seorang ibu. Mulai dari persiapan kondisi anak sebelum imunisasi, saat dilakukan dan reaksi tubuh anak setelah mendapatkan imunisasi. Apakah yang perlu diketahui dan dilakukan ibu sebelum, saat dan setelah imunisasi?.
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang kebal terhadap suatu penyakit, salah satunya dengan memberikan vaksin. Agar dapat melindungi tubuh dari penyakit, sistem kekebalan tubuh akan dirangsang saat vaksin masuk kedalam tubuh. Imunisasi merupakan langkah yang terbukti untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit menular yang mengancam jiwa dan dapat mencegah terjadinya kematian. Imunisasi juga merupakan salah satu investasi kesehatan yang hemat biaya dan efektif.
Persiapan Sebelum Imunisasi
Bayi (Usia 0-12bulan)
- Memastikan bayi beristirahat dengan baik dan nyaman
- Memberikan bayi makanan pada satu atau dua jam sebelum imunisasi
- Berikan pakaian yang nyaman dan mudah untuk dilepas
- Mempersiapkan mainan atau barang untuk mengalihkan perhatian bayi
Balita (Usia 1-3 tahun) dan Anak (Usia 4-9 tahun)
- Informasikan pada balita tentang tindakan imunisasi yang akan dilakukan sekitar 3 jam sebelum imunisasi dilakukan dan 2 hari sebelumnya bagi anak-anak untuk menghindari terlalu banyak waktu untuk khawatir atau takut.
- Berikan pemahaman positif pada anak tentang dokter dan perawat sehingga mereka tidak takut.
- Menjelaskan pada anak tentang jarum dan suntikan yang terasa seperti menyengat tanpa menyatakan rasa sakit.
Saat Imunisasi
- Informasikan dengan lengkap terkait riwayat kesehatan anak dengan rinci
- Informasikan alergi yang dimiliki oleh anak
- Jika pada hari imunisasi, anak dalam kondisi kesehatan yang tidak sehat. Maka informasikan hal tersebut pada dokter sebelum imunisasi dilakukan.
Setelah Imunisasi
Reaksi setelah imunisasi dapat terjadi pada semua usia. Berikut beberapa tips untuk mengatasi gejala timbulnya reaksi imunisasi:
- Demam atau sakit kepala
Berkonsultasilah dengan dokter untuk diresepkan obat pereda demam dan sakit kepala.
- Timbul bengkak atau kemerahan dititik injeksi
Kompres bagian yang bengkak dengan menggunakan kain lembab dingin selama sekitar 10-20 menit. Jika tidak mereda, berkonsultasilah dengan apoteker di apotek untuk obat pereda bengkak.
- Anak menjadi rewel dan nafsu makan menurun
Setelah dilakukan imunisasi, terkadang anak menjadi rewel atau menolak untuk makan. Bawa anak ke ruangan yang nyaman dirumah dan posisikan anak dengan nyaman.
- Ruam atau bentol merah pada kulit
Kondisi ini kadang terjadi saat anak mendapatkan vaksin untuk cacar dan campak. Ruam dapat terjadi selama beberapa hari. Jika ada ruam seperti cacar, maka berkonsultasilah dengan dokter untuk penanganan terapi dan perawatannya dirumah.
Mengapa Imunisasi Harus Diberikan Sesuai Jadwal?
Vaksinasi mulai diberikan pada bayi usia 2 bulan dan harus mengikuti sesuai jadwal yang diberikan agar anak mendapatkan perlindungan terbaik terhadap penyakit. Bayi dan anak dibawah 12 tahun memiliki resiko besar terkena penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin.
Sumber:
- Alberta Health Services. Preparing to Immunize. Diperoleh 22 Januari 2019 dari: http://immunizealberta.ca/i-want-immunize/preparing-immunize#before
- British Columbia. (2018, 01 Mei). Why Your Child Needs to Get Vaccinated On Time. Diperoleh 22 Januari 2019 dari: https://immunizebc.ca/why-your-child-needs-get-vaccinated-on-time
- World Health Organization. Immunization. Diperoleh 22 Januari 2019 dari: https://www.who.int/topics/immunization/en/