Obat pengusir nyamuk memang banyak dijual di pasaran. Namun jika Anda mencari cara yang lebih alami untuk mengusir hewan pembawa banyak kuman penyakit ini, Anda dapat menanam tanaman pengusir nyamuk ataupun menggunakan olahannya yang berbentuk essential oil.
Cara mengusir nyamuk dengan bahan-bahan alami ini terbukti lebih ramah lingkungan dan aman bagi Anda yang masih memiliki bayi di rumah. Tanaman pengusir nyamuk ini bekerja dengan memblokir indera penciuman nyamuk lewat wewangian yang mereka keluarkan sehingga nyamuk sulit mendarat di kulit manusia, apalagi menghisap darah kita.
Tidak seperti obat nyamuk bakar atau semprot, tanaman pengusir nyamuk berikut tidak bisa membuat binatang penghisap darah itu mati. Fungsi mereka hanyalah menyamarkan bau badan Anda sehingga tidak menarik bagi nyamuk.
Berikut beberapa tanaman yang mengandung zat yang tidak disukai oleh nyamuk:
Bunga lavender yang dihancurkan dapat mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk. Selain itu, bunga lavender juga mengandung analgesik, bersifat antijamur dan antiseptik sehingga menggunakan losion yang mengandung tanaman pengusir nyamuk ini dapat sekaligus membuat kulit lebih rileks.
Selain dapat Anda tanam di kebun, bunga lavender juga dapat dijumpai dalam bentuk minyak esensial. Anda cukup mengoleskan tumbukan bunga lavender atau minyak esensial tersebut ke kaki atau tangan sebagai salah satu cara mengusir nyamuk.
Tanaman yang sering digunakan untuk bumbu dapur ini juga kerap digunakan sebagai pengusir nyamuk. Tumbukan sereh dapat dicampur dengan minyak zaitun, kemudian dioleskan ke area kulit untuk melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
Lemon yang dicampur kayu putih sudah banyak digunakan sebagai tanaman pengusir nyamuk sejak 1940-an. Anda dapat menemukan tanaman ini dalam bentuk minyak esensial, tapi tanaman ini belum terbukti keamanannya ketika digunakan oleh anak di bawah usia 3 tahun.
Meski tanaman ini lebih dikenal sebagai penyedap pada kue atau masakan lainnya, kayu manis dapat digunakan untuk melindungi Anda dari gigitan nyamuk. Selain itu, kayu manis yang berbentuk minyak esensial juga dapat membunuh telur nyamuk.
Bukan hanya nyamuk biasa, nyamuk pembawa penyakit malaria juga bisa diusir oleh tumbuhan ini. Selain dapat ditanam di pekarangan rumah Anda, thyme juga sudah banyak dijumpai sebagai minyak esensial.
Tanaman pengusir nyamuk yang satu ini termasuk tumbuhan mint yang diklaim memiliki kandungan DEET (Diethyl-meta-toluamide) 10 kali lebih banyak dibanding losion antinyamuk yang beredar di pasaran.
DEET sendiri merupakan zat kimia yang banyak ditemui pada obat serangga yang berfungsi mencegah nyamuk hinggap di kulit dan menghisap darah Anda.
Anda dapat menanam daun basil sebagai salah satu cara mengusir nyamuk. Penelitian menunjukkan basil memiliki tingkat kesuksesan menghindarkan Anda dari gigitan nyamuk malaria hingga nyamuk pembawa demam kuning hingga 40 persen.
Basil juga sudah banyak diolah sebagai minyak esensial yang ketika dioles akan memberi perlindungan dari nyamuk selama 6 jam.
Tanaman dedaunan yang juga bisa ditanam di pot ini efektif mengusir nyamuk hingga 2,5 jam lamanya. Hanya saja untuk mendapatkan manfaat ini, Anda harus membuat larutan peppermint dalam kadar tinggi, atau dalam bentuk minyak esensial.
Sama dengan kayumanis, cengkeh lebih populer digunakan sebagai bumbu aromatik pada masakan atau kue. Namun, cengkeh yang dicampur dengan minyak zaitun atau minyak kelapa, kemudian dioleskan pada kulit merupakan cara mengusir nyamuk yang efektif hingga 96 menit.
Selain tanaman pengusir nyamuk di atas, Anda juga dapat menggunakan berbagai minyak esensial dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki fungsi seperti DEET, dan bisa bertahan hingga 7 jam dalam menghalau nyamuk.
Minyak esensial tersebut adalah yang mengandung gliserin, lecithin, vanillin, minyak kelapa, geranium, dan citronella.
Selain menanamnya di pot atau kebun, tumbuh-tumbuhan di atas sudah banyak diolah menjadi minyak esensial yang siap pakai untuk mengusir nyamuk. Namun jika Anda ingin membuat sendiri minyak esensial yang mengandung bahan-bahan di atas, caranya pun cukup mudah.
Hancurkan atau tumbuk tanaman yang dimaksud, kemudian campur dengan minyak kelapa, zaitun, atau bunga matahari ke area kulit yang diinginkan. Selain dioles, Anda juga dapat menjadikan larutan tersebut sebagai obat semprot atau dijadikan uap menggunakan alat khusus.
Meski demikian, Anda sebaiknya tidak menggunakan bahan-bahan ini pada area kulit yang sedang luka atau iritasi. Anda pun dianjurkan melakukan tes alergi terlebih dahulu sebelum menggunakan bahan-bahan ini, terlebih jika Anda memiliki kulit sensitif.