Masalah saraf sebenarnya tidak hanya dialami oleh para lansia saja. Sebab, mereka yang berada di usia produktif pun juga bisa saja dihantui keluhan medis ini. Nah, dari banyaknya masalah saraf, saraf terjepit (atau kejepit), merupakan salah satu keluhan yang sering menyerang banyak pekerja kantoran.
Kata ahli, saraf kejepit dalam dunia medis dikenal sebagai tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan sekitarnya. Jaringan ini bisa saja berupa jaringan otot, tendon, tulang, ataupun tulang rawan. Hal inilah yang nantinya bisa menimbulkan rasa sakit, kebas, kelemahan dalam pergerakan, dan kesemutan.
Saraf sendiri menjalar di sepanjang tubuh, oleh sebab itu saraf kejepit juga bisa terjadi di berbagai lokasi dalam tubuh. Namun dalam kebanyakan kasus, masalah saraf yang satu ini sering terjadi di bagian pinggang atau leher.
Untuk masalah saraf di bagian pinggang, umumnya disebut sebagai herniated nucleus pulposus (HNP). Orang yang mengalami HNP biasanya punya ciri khas tersendiri yaitu merasakan nyeri pinggang selama aktivitas tertentu, rasa nyeri pada lutut, ataupun rasa nyeri yang menjalar dari pinggang ke kaki. Namun yang perlu diingat, nyeri pinggang biasa akan pulih dengan cepat. Sedangkan nyeri HNP akan bertahan lebih lama.
Menghantui Pekerja Kantoran
Berada di ruangan sejuk, duduk di kursi empuk, dan berada di depan laptop sepanjang hari memang terlihat nyaman. Kira-kira hampir 80% waktu yang dihabiskan oleh pekerja kantoran bisa digambarkan, seperti kondisi di atas.
Singkat kata, duduk di depan laptop merupakan aktivitas yang diam-diam mendatangkan keluhan medis serta bisa mengancam produktivitas Anda, lho.
Jangan dipikir kalau ancamannya cuma meningkatnya risiko kegemukan alias obesitas saja. Duduk atau tidak bergerak dalam waktu lama juga bisa membuat seseorang rentan mengalami penyakit sendi dan saraf. Menurut ahli spesialis bedah saraf, orang yang aktivitasnya diisi oleh duduk terlalu lama, maka amat rentan mengalami masalah saraf, khususnya sakit pinggang.
Sayangnya, banyak yang mengira hal itu merupakan keluhan yang biasa-biasa saja. Padahal, gangguan tersebut bisa jadi disebabkan karena terganggunya saraf tulang belakang. Kata ahli, masalah HNP akan menyebabkan bantalan tulang di antara ruas tulang belakang robek, berbentuk menonjol, hingga lepas dari jaringannya.
Nah, ujung-ujungnya bantalan ini akan menekan cabang-cabang saraf di tulang belakang. Inilah yang akan menimbulkan rasa sakit yang menyebar dari pinggang sampai tungkai kaki. Anda harus waspada, sebab rasa nyeri ini bisa saja membuat jalan terpincang-pincang. Menurut para ahli, gejala ini merupakan dampak gangguan saraf sensorik.
Ingat, masalah HNP ini tidak mengenal usia. Banyak anak muda yang mengalaminya karena gaya hidup yang keliru. Salah satunya, malas bergerak, kebiasaan duduk, hingga kebiasaan tidur yang salah. Jangan anggap remeh soal duduk ini, sebab saat duduk bantalan tulang akan mendapatkan tekanan yang berat. Nah, kebayangkan akibatnya bila duduk berjam-jam tanpa berdiri atau relaksasi?
Banyak Penyebab Lainnya
Meski kasusnya lebih banyak menyerang leher dan pinggang, tetapi saraf kejepit bisa terjadi di berbagai lokasi dalam tubuh. Selain itu, penyebab keluhan medis ini juga tidak hanya karena posisi tubuh atau malas bergerak saja. Ada sederet pemicu lainnya, seperti:
Kata ahli, saraf kejepit dalam dunia medis dikenal sebagai tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan sekitarnya. Jaringan ini bisa saja berupa jaringan otot, tendon, tulang, ataupun tulang rawan. Hal inilah yang nantinya bisa menimbulkan rasa sakit, kebas, kelemahan dalam pergerakan, dan kesemutan.
Saraf sendiri menjalar di sepanjang tubuh, oleh sebab itu saraf kejepit juga bisa terjadi di berbagai lokasi dalam tubuh. Namun dalam kebanyakan kasus, masalah saraf yang satu ini sering terjadi di bagian pinggang atau leher.
Untuk masalah saraf di bagian pinggang, umumnya disebut sebagai herniated nucleus pulposus (HNP). Orang yang mengalami HNP biasanya punya ciri khas tersendiri yaitu merasakan nyeri pinggang selama aktivitas tertentu, rasa nyeri pada lutut, ataupun rasa nyeri yang menjalar dari pinggang ke kaki. Namun yang perlu diingat, nyeri pinggang biasa akan pulih dengan cepat. Sedangkan nyeri HNP akan bertahan lebih lama.
Menghantui Pekerja Kantoran
Berada di ruangan sejuk, duduk di kursi empuk, dan berada di depan laptop sepanjang hari memang terlihat nyaman. Kira-kira hampir 80% waktu yang dihabiskan oleh pekerja kantoran bisa digambarkan, seperti kondisi di atas.
Singkat kata, duduk di depan laptop merupakan aktivitas yang diam-diam mendatangkan keluhan medis serta bisa mengancam produktivitas Anda, lho.
Jangan dipikir kalau ancamannya cuma meningkatnya risiko kegemukan alias obesitas saja. Duduk atau tidak bergerak dalam waktu lama juga bisa membuat seseorang rentan mengalami penyakit sendi dan saraf. Menurut ahli spesialis bedah saraf, orang yang aktivitasnya diisi oleh duduk terlalu lama, maka amat rentan mengalami masalah saraf, khususnya sakit pinggang.
Sayangnya, banyak yang mengira hal itu merupakan keluhan yang biasa-biasa saja. Padahal, gangguan tersebut bisa jadi disebabkan karena terganggunya saraf tulang belakang. Kata ahli, masalah HNP akan menyebabkan bantalan tulang di antara ruas tulang belakang robek, berbentuk menonjol, hingga lepas dari jaringannya.
Nah, ujung-ujungnya bantalan ini akan menekan cabang-cabang saraf di tulang belakang. Inilah yang akan menimbulkan rasa sakit yang menyebar dari pinggang sampai tungkai kaki. Anda harus waspada, sebab rasa nyeri ini bisa saja membuat jalan terpincang-pincang. Menurut para ahli, gejala ini merupakan dampak gangguan saraf sensorik.
Ingat, masalah HNP ini tidak mengenal usia. Banyak anak muda yang mengalaminya karena gaya hidup yang keliru. Salah satunya, malas bergerak, kebiasaan duduk, hingga kebiasaan tidur yang salah. Jangan anggap remeh soal duduk ini, sebab saat duduk bantalan tulang akan mendapatkan tekanan yang berat. Nah, kebayangkan akibatnya bila duduk berjam-jam tanpa berdiri atau relaksasi?
Banyak Penyebab Lainnya
Meski kasusnya lebih banyak menyerang leher dan pinggang, tetapi saraf kejepit bisa terjadi di berbagai lokasi dalam tubuh. Selain itu, penyebab keluhan medis ini juga tidak hanya karena posisi tubuh atau malas bergerak saja. Ada sederet pemicu lainnya, seperti:
- Arthritis atau peradangan sendi.
- Sindrom lorong karpal yang menyebabkan saraf kejepit di pergelangan tangan.
- Penyempitan di tulang belakang atau stenosis.
- Berat badan yang berlebihan dan menekan saraf.
- Memiliki faktor pekerjaan yang dilakukan berulang.
- Berjenis kelamin perempuan karena tulang jari dan telapak tangan lebih kecil.
- Melakukan olahraga yang rentan cedera.
- Terluka atau benturan.
Jika gangguan ini menghampiri disaat Anda bekerja, tentunya akan membuat Anda tidak nyaman mengerjakan tugas. Nah, Anda jangan abaikan dengan gejala-gejala di atas ya, segeralah tanyakan kepada dokter bila mengalami gejala tersebut.
Baca juga:
Temukan Posisi Duduk Terbaik saat Bekerja
Cara Atasi Penyakit Arthritis, Penyakit Para Orang Tua