Psoriasis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh autoimun, atau kondisi sel kekebalan tubuh yang menyerang sel yang sehat. Umumnya, psoriasis ditandai dengan munculnya bercak merah yang meradang di kulit, penebalan kulit dan rasa gatal hingga perih. Bila sisik kulit akibat psoriasis ini lepas, maka akan timbul bintik pendarahan di kulit bawahnya.
Karena psoriasis beragam jenisnya, maka penderita psoriasis ini juga bisa mengalami gejala yang berbeda. Ada beberapa penderita yang merasakan bentolan dengan ukuran besar atau kecil-kecil. Ada pula yang mengalami nanah di bagian kulit hingga mengalami demam. Bahkan beberapa penderita juga mengalami gejala psoriasis yang bermanifestasi pada kulit kelamin.
Sayangnya, psoriasis ini tidak dapat disembuhkan karena penyakit ini berhubungan dengan genetik. Namun, gejalanya sangat bisa dikurangi. Menurut dokter Syarief Hidayat, SpKK, President Persatuan Dokter Kulit Indonesia (PERDOSKI), pengobatan psoriasis harus menyeluruh atau holistik. "Untuk mengurangi gejala psoriasis, penderita harus bisa menjaga gejalanya, dengan memberikan edukasi pada penderita dan memberitahukan cara mencegah kekambuhan," terang dokter Syarief. Salah satu pemicu penyakit kulit ini adalah stres. Sehingga, penderitanya pun haus pandai mengelola stres untuk meminimalisir gejala psoriasis.
Selain itu, pemicu eksternal lain dari penyakit kulit ini antara lain konsumsi alkohol, rokok, debu, infeksi, berat badan, perubahan hormon, HIV dan bulu binatang. Meskipun demikian, setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Kabar baiknya, penyakit kulit ini tidak termasuk penyakit yang menular dan tidak berisiko berkembang menjadi penyakit kanker kulit.
Article By Bebby Sekarsari