(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

PERLUKAH ANTIBIOTIK UNTUK BATUK DAN FLU?

Admin rsud | 10 Februari 2020 | 3502 kali

Kesadaran untuk bijak menggunakan antibiotik wajib dimulai dari sendiri dan keluarga. Langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah berhenti mengkonsumsi antibiotik saat terinfeksi flu atau batuk dan selalu mengkonsumsi antibiotik jika diresepkan oleh dokter.

Sejak penemuan antibiotik pertama kali, antibiotik sudah menyelamatkan banyak orang yang menggunakannya. Namun, penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik pada manusia dan hewan telah memunculkan kondisi dimana mikroba seperti bakteri menjadi kebal atau resisten terhadap antibiotik yang dikonsumsi untuk membunuh bakteri. Salah satu contoh penyalahgunaan antibiotik adalah mengkonsumsi antibiotik untuk mengatasi flu dan batuk yang disebabkan oleh virus. Antibiotik berfungsi hanya untuk membunuh bakteri dan tidak dapat digunakan membunuh virus.

Influenza
Flu merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza. Penyebaran flu disebabkan oleh cairan yang berasal dari pernafasan yaitu seperti dari bersin atau batuk. Jika seseorang menghirup cairan tersebut maka dapat tertular flu. Seseorang juga dapat tertular ketika virus menempel pada benda dan terpegang oleh orang tersebut. Tangan yang terkontaminasi virus dan memegang wajah, mulut, atau hidung maka akan tertular oleh flu.

Mengapa Konsumsi Antibiotik untu Flu dan Batuk Dapat Menyebabkan Masalah?
Beberapa bulan lalu ada viral di media sosial tentang seorang anak yang sedang sakit dan membutuhkan antibiotik, namun bakteri yang menginfeksi sudah kebal dengan banyak antibiotik. Kondisi ini merupakan gambaran dampak buruk dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Mengkonsumsi antibiotik untuk mengobati flu dan batuk terlihat seperti tidak berbahaya karena tidak terjadi dampak negatif saat dikonsumsi. Namun, jika kebiasaan tersebut terus menerus dilakukan maka obat dapat menjadi kurang efektif. Hal ini disebabkan karena bakteri yang masih hidup setelah terpapar dengan antibiotik maka akan beradaptasi dan membentuk antibodi. Antibodi yang dimiliki oleh bakteri akan membuat mereka dapat bertahan hidup saat nanti mereka melakukan kontak lagi dengan antibiotik. Bakteri yang telah kebal pada salah satu antibiotik dapat menyebar dari satu orang ke orang lain dan menyebabkan infeksi yang sulit diobati.

Kapan Antibiotik Dapat Dikonsumsi?
Antibiotik dapat diberikan pada beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti infeksi telinga atau pneumonia. Antibiotik hanya dapat dikonsumsi setelah pemeriksaan oleh dokter dan atas anjuran dokter. Umumnya seseorang tidak menyadari bahwa mengkonsumsi antibiotik tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatannya.

Apakah Terapi Tepat untuk Influenza?
Untuk melawan virus flu dibutuhkan obat golongan antiviral yang diresepkan oleh dokter. Konsumsi antiviral dapat meredakan gejala flu. Obat ini bekerja dengan mencegah virus menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh. Selain itu untuk mencegah tubuh terinfeksi oleh flu maka seseorang dapat melakukan vaksinasi flu setiap tahun.

Pencegahan resistensi sudah tidak dapat menunggu lagi. Bukan hanya tenaga medis yang harus bertindak, namun juga semua orang. Konsumsi antibiotik hanya jika diresepkan oleh dokter dan lakukan terapi antibiotik hingga tuntas.

Sumber:

  1. Healthline. (2018, 29 Juli). Do Antibiotics  Help The Flu? Plus Other Treatments. Diperoleh 12 November 2018 dari: https://www.healthline.com/health/cold-flu/antibiotics-for-flu
  2. World Health Organization. Antimicrobial Resistance: Awareness and Education. Diperoleh 12 November 2018 di: https://www.who.int/antimicrobial-resistance/global-action-plan/awareness/en/
  3. WebMD.  (2017, 17 Mei). Flu Treatment With Antibiotics. Diperoleh 12 November 2018 dari: https://www.webmd.com/cold-and-flu/flu-treatment-antibiotics-or-not#3
  4. WebMD. (2017, 10 Januari). Can Antibiotics Treat My Cold. Diperoleh 12 November 2018 dari: https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-guide/antibiotics-colds