(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Admin rsud | 08 Januari 2020 | 694 kali

Kotoran bayi biasanya berubah warna berdasarkan apa yang dikonsumsinya. Akan tetapi, jika feses berubah signifikan mulai dari tekstur, warna, hingga bau, bisa jadi itu adalah diare. Meski kerap terjadi, diare pada bayi tetap perlu diperhatikan dengan serius. 

Diare pada bayi harus segera ditangani sebelum terlambat. Namun, ada baiknya jika Anda terlebih dahulu mengetahui penyebab diare pada bayi agar dapat lebih waspada dan sebisa mungkin menghindarinya.

Penyebab Diare pada Bayi

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab diare pada bayi, beberapa yang patut diwaspadai adalah:

  • Infeksi virus, bakteri, atau parasit. Bayi dapat terkena infeksi dari kuman yang menyebar melalui kontak dengan anak lain yang terinfeksi atau karena bertukar mainan maupun barang-barang dengan anak lain.
  • Bayi dapat terinfeksi kuman melalui kontak dengan makanan atau air yang tidak bersih. Bisa juga ketika mereka menyentuh permukaan benda kotor, lalu memasukkan tangan ke mulut.
  • Alergi makanan atau alergi terhadap obat-obatan
  • Minum terlalu banyak jus buah
  • Keracunan makanan

Efek Diare pada Bayi

Sebenarnya diare merupakan salah satu jenis perlindungan tubuh untuk membuang racun di dalam tubuh. Namun, terdapat efek diare pada bayi yang perlu diwaspadai karena kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan mineral yang disebut elektrolit.

Jika dibiarkan, bayi bisa dehidrasi dengan cepat. Tentunya, hal ini sangat berbahaya bagi bayi, terutama bayi baru lahir. Segera hubungi dokter, apabila Anda melihat tanda-tanda dehidrasi pada bayi ini:

  • Frekuensi pipis berkurang
  • Rewel dan menangis
  • Mulut kering
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Bagian atas kepala bayi cekung dan lunak
  • Mengantuk dan lesu
  • Kulit bayi tidak kembali setelah dicubit perlahan dan dilepaskan dengan lembut

Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Cara mengatasi diare pada bayi tentu akan berbeda dengan orang dewasa. Beberapa langkah harus benar-benar Anda perhatikan agar perawatan yang dilakukan tidak berbalik menjadi merugikan bagi Si Buah Hati.

Langkah pertama yang perlu dilakukan saat Anda menyadari bahwa Si Kecil diare adalah membawanya ke dokter. Bayi yang mengalami diare berat dan dehidrasi harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan infus. Selain itu, cara mengatasi diare pada bayi seperti di bawah ini juga mungkin dilakukan:

  • Pada umumnya, dokter tidak merekomendasikan obat antidiare yang dijual bebas untuk anak-anak. Tetapi, dokter mungkin akan memberi resep antibiotik yang mencegah infeksi bakteri atau parasit.
  • Dokter mungkin merekomendasikan bayi diberi larutan rehidrasi oral. Produk ini bisa dibeli di apotik, supermarket, atau toko obat secara bebas.
  • Jika bayi sudah bisa mengonsumsi makanan padat, sementara waktu beralih ke makanan yang lunak. Seperti pisang, saus apel, dan sereal beras hingga diare berhenti.
  • Bagi bayi yang masih menyusu, Sang Ibu juga disarankan menghindari makanan yang memicu diare pada bayi. Misalnya, makanan pedas, produk susu dan keju, makanan berminyak, dan sebagainya.
  • Diare bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri yang ditransfer dari tangan. Oleh karena itu, cuci tangan Anda secara teratur selama perawatan diare pada bayi agar infeksi bakteri tidak semakin menyebar.
  • Jagalah area kulit yang terkena popok selalu bersih dan lembap. Gunakan krim popok agar kulit bayi tidak iritasi dan tetap nyaman.

Itu adalah beberapa cara mengatasi diare pada bayi yang dapat Anda ikuti. Jangan tunda untuk memeriksakan anak Anda ke dokter. Semakin cepat penanganan dilakukan maka semakin cepat pula kesembuhan akan tercapai.