Nama penyakit kaki gajah muncul karena infeksi yang disebabkan oleh cacing ini, akan menyebabkan kaki membengkak dan besar, seperti kaki gajah. Kulit kaki penderita penyakit ini juga menjadi keras dan tebal.
Tidak hanya kaki, orang yang terserang infeksi ini juga bisa mengalami pembesaran di skrotum dan payudara. Saat ini, ada sekitar 120 juta orang di seluruh dunia yang menderita penyakit kaki gajah.
Penyakit ini umumnya dialami oleh orang yang tinggal di area tropis dan subtropis, seperti Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika. Selain itu, orang yang tingkat kebersihan hariannya sangat buruk, juga berisiko lebih besar terkena penyakit kaki gajah.
Siapa sangka, hewan sekecil nyamuk bisa menyebabkan kaki membengkak hingga seperti gajah? Ya, penyakit kaki gajah, memang disebabkan oleh infeksi cacing. Namun, cacing tersebut bisa masuk ke tubuh, akibat gigitan nyamuk yang membawanya.
Ada tiga jenis cacing yang bisa menyebabkan penyakit kaki gajah, yaitu:
Cacing ini bisa masuk ke tubuh nyamuk, saat nyamuk tersebut mengisap darah orang yang sebelumnya sudah terinfeksi penyakit kaki gajah. Saat darah diisap, cacing masih berada pada tahap telur, dan kemudian berkembang menjadi larva di tubuh nyamuk.
Apabila nyamuk tersebut kemudian menggigit orang lain, maka larva tersebut akan masuk ke kulit dan berjalan ke pembuluh darah limfatik. Di sana, larva akan berubah menjadi cacing dewasa dan berkembang biak secara masif.
Cacing dewasa akan menetap di pembuluh darah limfatik dan mengganggu fungsi dari sistem limfatik. Cacing ini bahkan dapat hidup selama enam hingga delapan tahun, dan selama hidupnya akan memproduksi jutaan larva dalam darah.
Gangguan pada sistem limfatik inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan di beberapa area di tubuh, termasuk kaki, dan menyebabkan penyakit kaki gajah.
Tentu, gejala paling menonjol dari penyakit kaki gajah adalah pembengkakan di kaki. Namun, penyakit ini ternyata juga bisa menyebabkan bagian tubuh lain membesar, termasuk di area genital, payudara, dan tangan.
Kulit penderita kaki gajah, akan berubah, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Beberapa orang juga mengalami gejala lain seperti demam dan menggigil. Selain itu, karena penyakit kaki gajah akan menurunkan fungsi daya tahan di tubuh, maka penderitanya juga berisiko lebih besat mengalami infeksi sekunder.
Apabila infeksi kaki gajah masih berada di fase aktif, maka cacing penyebabnya bisa dibunuh dengan pemberian obat-obatan. Obat yang digunakan juga akan mencegah infeksi ini menyebar ke orang lain.
Obat antiparasit yang digunakan umumnya adalah:
Sementara itu, gejala yang menyertai penyakit kaki gajah, bisa diredakan dengan obat antihistamin, analegsik, ataupun antibiotik.
Tidak semua penderita penyakit kaki gajah perlu diobati. Sebab, bisa saja, cacing di tubuhnya sudah hilang, meski gejala lainnya masih muncul. Perawatan biasanya dilakukan untuk mengatasi pembengkakan maupun infeksi kulit yang terjadi.
Berikut ini langkah yang bisa dilakukan:
Pada beberapa kasus, operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan limfatik yang rusak atau mengurangi tekanan di area tertentu, seperti skrotum.
Selain pengobatan secara fisik, pendampingan secara psikologis juga dapat dilakukan untuk memudahkan penderita menghadapi penyakit kaki gajah yang dideritanya.
Meski sudah jarang ditemui, bukan berarti penyakit kaki gajah tidak perlu diwaspdai. Selalu jaga kebersihan lingkungan dan tubuh Anda sehari-hari, untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Selain itu, apabila infeksi terlanjur terjadi, jangan menyerah dalam menjalani perawatan dengan tepat, untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, seperti kelumpuhan atau infeksi sekunder.