(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Pentingnya Vaksin Hepatitis Bagi Kelompok Berisiko Tinggi

Admin rsud | 09 April 2019 | 866 kali

Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Apalagi bagi Anda yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi untuk mengalami hepatitis. Mengingat bahaya hepatitis, sebaiknya Anda memeriksa kondisi kesehatan Anda.

Orang yang berisiko tinggi untuk mengalami hepatitis adalah:

  1. Pekerja kesehatan.
  2. Pengguna obat suntik.
  3. Pecandu narkotika dengan suntik.
  4. Tahanan di lembaga pemasyarakatan.
  5. Bergonta-ganti pasangan.
  6. Homoseksual dan biseksual.
  7. Hidup dalam kelompok dengan sumber makanan dan minuman yang sama.
  8. Hidup di dalam lingkungan dengan tingkat sanitasi dan higienitas yang rendah.
  9. Sering melakukan transfusi darah.
  10. Berada di daerah endemik hepatitis.
  11. Orang yang bekerja di pelayanan orang disabilitas mental.

Anda sebaiknya menghindari faktor risiko tersebut. Namun, bila Anda kesulitan untuk menghindarinya, Anda sebaiknya melakukan vaksinasi.  Ini adalah cara yang paling disarankan agar Anda tidak terjangkit hepatitis.

Bagi Anda yang belum menerima vaksin hepatitis, sebaiknya segera melakukan vaksinasi, dengan menghubungi pusat-pusat kesehatan terdekat. Namun harus diketahui, vaksin hepatitis akan efektif jika dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval 0, 1, dan 6 bulan. Dosis pemberian adalah 1 mL setiap kali pemberian dengan suntikan ke dalam otot pada lengan atas.

Tidak ada batasan usia untuk pemberian vaksin ini. Pada usia berapa pun Anda dapat menerima vaksin hepatitis. Juga tidak ada yang perlu ditakutkan dengan vaksinasi ini. Tidak ada efek samping yang berarti. Efek yang muncul biasanya nyeri ringan pada bekas suntikan, sakit kepala ringan, hilangnya nafsu makan, atau merasa lelah. Namun, itu semua hanya terjadi satu atau dua hari saja. Jadi tidak perlu ditakutkan. Justru yang harus ditakutkan adalah jika anda tidak menerima vaksin ini.

Sumber: Majalah Silver, Siloam Hospitals.


Article By Bebby Sekarsari