PEMULIHAN SETELAH STROKE
Admin rsud | 11 April 2019 | 560 kali
Serangan stroke mempengaruhi kondisi tubuh seseorang, dimana perubahan pada setiap orang bisa berbeda. Banyak penderita stroke yang dapat langsung membaik, namun ada pula yang tidak. Proses pemulihan setelah serangan stroke melibatkan banyak aspek seperti fisik, sosial, dan emosional seseorang.
Tujuan pemulihan stroke adalah untuk membantu mengembalikan kemampuan yang terganggu karena serangan stroke menyerang bagian otak. Pemulihan stroke juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Tingkat kesulitan dalam pemulihan berdasarkan pada keparahan yang terjadi.
Apakah Terapi yang Harus Dilakukan?
Terdapat beberapa terapi yang harus dilakukan dalam tahap pemulihan stroke berdasarkan kerusakan yang terjadi.
Terapi Fisik
Beberapa terapi fisik yang perlu dilakukan:
- Melatih kemampuan motorik
Terapi ini dapat membantu meningkatkan kekuatan koordinasi otot. Selain itu pada beberapa orang juga memerlukan terapi untuk menelan makanan.
- Terapi mobilitas
Pada pemulihan stroke dibutuhkan terapi untuk menstabilkan pergelangan kaki sehingga dapat menyangga tubuh.
- Terapi mengurangi ketegangan otot.
Terapi ini dibutuhkan untuk membantu agar tangan atau kaki dapat bergerak dengan leluasa.
- Stimulasi dengan listrik
Terapi ini dilakukan dengan memberikan aliran listrik pada otot yang melemah agar kembali berkontraksi. Stimulasi listrik dapat membantu memperbaiki kondisi otot.
Terapi Kognitif dan Emosional
Perubahan emosi dan tingkat kognitif juga dapat terjadi pada seseorang setelah mengalami stroke, sehingga dibutuhkan terapi.
- Terapi untuk gangguan kognitif
Kemampuan kognitif yang hilang seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah , ketrampilan sosial, penilaian dan kemampuan untuk bertahan.
- Terapi untuk gangguan komunikasi
Terapi berbicara dapat membantu untuk mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis dan memahami.
- Evaluasi dan terapi psikologis
Penyesuaian emosional akan terjadi sehingga dibutuhkan konseling atau memiliki keluarga yang mendukung.
- Terapi dengan obat penenang
Pada tahap emosional yang parah, dokter akan meresepkan obat penenangagar kondisi emosional tetap terkendali.
Apakah yang Harus Diketahui oleh Keluarga?
- Mengumpulkan informasi tentang semua terapi
Penting untuk mengetahui obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh keluarga setelah stroke. Mengetahui fungsi setiap obat dan efek samping diperlukan. Selain itu juga perlu diketahui cara perawatan yang tepat.
- Mengurangi resiko terjadinya stroke berulang
Mengubah gaya hidup seperti memperbanyak makanan sehat dan latihan ringan dapat membantu mencegah datangnya serangan stroke lagi.
- Hindarkan dari jatuh
Jatuh setelah mengalami stroke dapat menyebabkan kondisi yang serius. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah terjadi keparahan.
Sumber:
- American Stroke Association. (2016, 23 November). 15 Things Caregivers Should Know After a Loved One Has Had a Stroke. Diperoleh 23 November 2018 dari: http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/LifeAfterStroke/ForFamilyCaregivers/CaringforYourLovedOne/15-Things-Caregivers-Should-Know-After-a-Loved-One-Has-Had-a-Stroke_UCM_310762_Article.jsp#.W_eCyZwzbIW
- Mayo Clinic. (2017, 24 Mei). Stroke Rehabilitation: What to Expect As You Recover. Diperoleh 23 November 2018 dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/in-depth/stroke-rehabilitation/art-20045172