(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Osteomielitis

Admin rsud | 10 Oktober 2019 | 4724 kali

Osteomielitis adalah infeksi pada tulang. Penyakit ini jarang terjadi dan dapat menyakitkan. Tulang dapat terinfeksi melalui beberapa hal. Salah satunya, melalui infeksi pada salah satu bagian tubuh yang menyebar melalui aliran darah ke tulang, atau patah tulang terbuka dan operasi tulang. Kondisi ini menyebabkan bakteri masuk ke dalam area tersebut dan menimbulkan osteomielitis.

Pada anak-anak, infeksi tulang umumnya terjadi pada tulang panjang tangan atau kaki. Sementara itu, osteomielitis pada orang dewasa biasanya mengenai panggul, tulang belakang dan telapak kaki. Osteomielitis dapat terjadi tiba-tiba atau berkembang seiring berjalannya waktu. Tanpa penanganan yang tepat, osteomielitis bisa menyebabkan kerusakan tulang permanen.

Terkadang, osteomielitis tidak menyebabkan tanda ataupun gejala. Jika ada sekalipun, tanda dan gejalanya seringkali tidak spesifik, dan sulit dibedakan dengan kondisi lainnya. Kondisi ini terutama banyak dialami oleh bayi, orang dewasa, usia lanjut, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Gejala-gejala yang dapat dialami oleh penderita osteomielitis meliputi nyeri pada tulang, demam dan meriang, keringat berlebih, pembengkakan, kemerahan, rasa panas dan nyeri di area yang terinfeksi. Area tersebut pun kaku dan sulit digerakkan. 

Osteomielitis terjadi akibat infeksi pada tulang, bagian tubuh lain, atau luka terbuka yang akhirnya menyebar ke tulang. Infeksi disebabkan oleh kuman yang masuk melalui:

  • Luka yang berat dan dalam. Misalnya, patah tulang dalam kondisi parah dan mengakibatkan luka terbuka, hingga adanya bagian dari tulang yang menusuk keluar melalui kulit.
  • Area operasi yang terkontaminasi, seperti pada operasi penggantian panggul, atau operasi untuk memperbaiki patah tulang
  • Pembuluh darah, misalnya jika terdapat pneumonia pada paru-paru atau infeksi saluran kemih, kuman tersebut dapat masuk dan menyebar melalui pembuluh darah ke daerah tulang yang lemah.

Pada umumnya, osteomielitis disebabkan oleh bakteri yang bernama Staphylococcus aureus. Namun, penyakit ini dapat pula disebabkan oleh infeksi jamur, terutama pada orang dengan imunitas rendah. Misalnya, pada area endemis infeksi jamur seperti histoplasmosis, blastomikosis atau coccidioidomycosis.

Kondisi tertentu seperti usia lanjut, penyakit arteri perifer yang biasanya berhubungan dengan merokok, penyakit sickle-cell anemia, diabetes yang tidak terkontrol, cedera yang baru dialami, operasi yang melibatkan tulang, menjalani dialisis, menggunakan kateter untuk buang air kecil, penyalahgunaan obat terlarang melalui suntikan, suplai darah yang buruk, dan sistem kekebalan tubuh yang rendah, dapat meningkatkan risiko terhadap osteomielitis.

Diagnosis dari osteomielitis biasanya didasarkan tanda dan gejala yang dicurigai pada pemeriksaan fisik. Misalnya, adanya sakit pada tulang yang disertai dengan pembengkakan dan kemerahan. Selain itu, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya dilakukan untuk menentukan lokasi dan luasnya penyebaran infeksi. Dokter mendiagnosis osteomielitis dengan melakukan kombinasi dari beberapa pemeriksaan, yaitu:

  • Tes darah
    Pada tes darah, kadar sel darah putih akan meningkat jika infeksi terjadi. pemeriksaan ini dapat menentukan organisme yang menyebabkan infeksi. Selain itu, pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah apusan tenggorokan, serta kultur urine dan feses.
  • Imaging test (tes pencitraan), berupa:
    • Foto rontgen, untuk melihat kerusakan pada tulang. Meski demikian, kerusakan mungkin baru akan terlihat setelah infeksi terjadi selama beberapa minggu.
    • MRI, untuk memberikan gambaran secara teliti terhadap tulang dan jaringan lunak di sekitarnya.
    • Bone Scan, untuk menunjukkan aktivitas selular dan metabolik pada tulang.
  • Biopsi tulang, untuk mengetahui jenis kuman yang menginfeksi tulang.

Tujuan utama dari penanganan osteomielitis adalah untuk mengobati infeksi dan mengurangi kerusakan yang terjadi pada tulang. Antibiotik atau antijamur dapat diberikan sesuai dengan penyebab infeksi.

Penanganan yang sering dilakukan untuk mengobati osteomielitis adalah operasi untuk mengangkat bagian tulang yang terinfeksi, kemudian diikuti oleh pemberian antibiotik intravena di rumah sakit. Operasi dilakukan berdasarkan tingkat osteomielitis. Prosedur operasi biasanya meliputi:

  • Pengangkatan tulang yang terinfeksi dan jaringan di sekitarnya yang terinfeksi atau mati (debridement)
  • Penghilangan nanah atau kantong nanah dari area yang terinfeksi, dengan cara dikeluarkan
  • Perbaikan aliran darah ke tulang
  • Pengangkatan materi asing seperti lempengan atau sekrup yang dipakai pada operasi tulang sebelumnya
  • Amputasi tungkai, sebagai pilihan terakhir untuk menghentikan penyebaran infeksi lebih lanjut

Cara terbaik untuk mencegah osteomielitis adalah dengan menjaga segala sesuatu tetap bersih, serta menghindari kondisi yang dapat menyebabkan luka sayatan, lecet atau gigitan dan cakaran hewan. Jika Anda terluka, terutama luka yang dalam, cucilah seluruhnya dengan bersih. Bilas semua luka di bawah air mengalir selama lima menit, kemudian balut dengan perban yang steril. Jika Anda menderita osteomielitis kronis, pastikan dokter mengetahui tentang riwayat kesehatan Anda. Jika Anda menderita diabetes, perhatikan kaki Anda dan hubungi dokter ketika menyadari adanya tanda infeksi pertama.

Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami sakit tulang yang memburuk disertai demam. Jika berisiko terkena infeksi karena kondisi kesehatan atau baru saja menjalani operasi baru-baru ini, atau melihat tanda serta gejala infeksi, sebaiknya Anda menemui dokter.