Banyak kalangan perokok kretek( berbahan tembakau) beralih ke rokok elektrik . Dalihnya ada yang biar kekinian, tapi ada juga yang menanggap okok elektrik (vape) lebih sehat. Betulkah? Salah! Menenurut Dr Agus Susanto, SP rokok elektrik (vape) sama bahanya dengan rokok konvensional, tetap mengandung karsinogen.
Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis. Selain mengandung bahan karsinogen, rokok elektrik juga mengandung bahan yang bersifat oksidatif.
Dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau se-dunia yang jatuh pada tanggal 31 mei, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)) bekerjasama dengan RS Persahabatan Jakarta, menekankan pentingnya bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan.
Dewasa ini, rokok tak hanya rokok konvensional, melainkan juga rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape. Vape merupakan alat yang menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap. oleh karena itu, sama halnya dengan rokok konvensional, vape tetap mengandung bahan karsinogen dan bahan oksidatif, selain nikotin.
PPDI juga meminta pemerintah untuk segera membuat regulasi tentang pengendalian vape , karena sejauh ini peredarannya sudah masif di masyarakat, namun tanpa ada edukasi yang cukup.
Nah, pilih mana : vape atau tembakau, tembakau produk Indonesia, vape banyak impor tapi keduanya tetap berbahaya untuk kesehatan..