(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Mengenal Periodontitis

Admin rsud | 19 Februari 2019 | 975 kali

Periodontitis adalah in­feksi gusi yang merusak ja­ringan lu­nak dan tulang penyangga gigi. Kon­disi ini perlu segera diobati karena da­pat menyebabkan gigi tanggal. Pe­riodontitis banyak diderita pada usia remaja.

Saat terjadi periodontitis, bakteri me­numpuk sebagai plak pada pang­kal gigi, se­hingga merusak jaringan di sekitar gigi dan menim­bul­kan ab­ses gigi, serta berisiko menyebabkan kerusakan tulang.

Penyebab Periodontitis

Periodontitis disebabkan oleh ra­dang gusi yang tidak terobati. Pe­ra­dangan ini di­picu oleh penumpukan plak sehingga lambat laun mem­ben­tuk karang gigi sebagai media ber­kembangbiaknya bakteri.

Bakteri yang awalnya ha­nya me­ngiritasi bagian gusi di sekitar gigi (gingiva), lam­bat laun menyebabkan ter­­bentuknya celah atau kantong pada gusi yang memisahkan antara ja­ringan gusi dengan gigi sehingga me­nyebabkan gigi mudah tanggal. Bak­teri tersebut akan menginfeksi le­bih dalam lagi hingga meru­sak ja­ringan dan tulang di dalam gusi.

Selain radang gusi yang tidak ter­obati, terdapat bebe­rapa faktor yang bisa me­ningkatkan risiko seseorang ter­­kena periodontitis, di an­taranya me­­rokok, obesitas, kurang gizi, kon­sum­si obat-obatan yang mengurangi pro­­duksi air liur, perubahan hor­mon se­perti saat menstruasi dan keha­mi­lan, atau penya­kit-penyakit ter­ten­tu, seperti diabetes dan leukemia.

Gejala Periodontitis

Ada beberapa jenis periodontitis, namun yang paling umum adalah periodontitis akut yang mana seba­gian penderitanya adalah orang de­wasa. Seseorang yang ter­kena periodontitis akan me­rasakan gejala-ge­jala, seper­ti:

• Nyeri saat mengunyah.

• Gusi bengkak dan ber­warna merah atau keunguan.

• Gusi terasa lunak jika di­sentuh.

• Penumpukan plak dan ka­rang gigi pada gigi.

• Mulut terasa tidak enak dan na­pas menjadi bau.

• Penyusutan gusi, sehing­ga ukuran gigi terlihat lebih tinggi dari biasanya.

• Keluarnya nanah pada bagian yang membatasi gigi dan gusi.

• Jarak antara satu gigi dan gigi lainnya terasa renggang.

• Gigi tanggal.

Diagnosis periodontitis dapat di­tetapkan setelah me­lalui peme­rik­saan gigi, ter­masuk memeriksa ada­nya perdarahan akibat plak, serta mengukur kedalaman celah antara gusi dengan gigi yang melebihi 4 mm. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kerusakan tulang akibat periodontitis, dokter melaku­kan peme­rik­saan foto Rontgen panoramik.

Pengobatan Periodontitis

Tujuan pengobatan periodontitis adalah mengurangi peradangan, menghilangkan celah antara gusi dan gigi, ser­ta mengatasi penyebab pera­dangan gusi tersebut. Ji­ka pe­riodo­ntitis belum pa­rah, dokter bia­sanya akan me­resepkan antibiotik mi­num atau topikal (berupa gel atau obat kumur) untuk meng­hilangkan bak­teri pe­nye­bab infeksi. Selain itu, sca­ling atau pembersihan ka­rang gigi juga diperlukan gu­na meng­hi­langkan karang gi­gi dan bakteri dari permuka­an gigi atau bagian bawah gu­si.

Jika bakteri dan plak ber­tumpuk di akar gigi, maka me­tode root planing diper­lukan untuk membersihkan dan mencegah penumpukan bakteri dan karang gigi lebih lanjut, serta meng­haluskan permukaan akar.

Untuk kasus periodontitis yang be­rat, biasanya dokter akan mene­rap­­kan prosedur operasi. Tindakan ope­rasi yang dilakukan dapat berupa operasi untuk mengurangi kantong atau celah gusi, ope­rasi untuk men­cang­kok ja­ringan lunak yang rusak aki­bat periodontitis, operasi cang­kok tulang untuk mem­perbaiki tulang-tulang di se­kitar akar gigi yang telah han­cur, serta mencabut gigi yang ter­kena agar tidak se­makin parah dan menyerang daerah lain.

Periodontitis bisa dicegah dengan cara menjaga keber­sihan gigi agar terbebas dari bakteri yang menye­bab­­kan­nya. Gosoklah gigi tiap sele­sai makan atau paling tidak 2 kali se­hari, yaitu di waktu pagi hari dan ma­lam hari men­jelang tidur. Gu­nakan si­kat gigi yang lembut, dan gan­­ti sikat gigi setelah dipa­kai sela­ma 3-4 bulan. Jangan lupa untuk mem­bersihkan se­la-sela gigi meng­gunakan be­nang gigi. Selain rajin me­­nyikat gigi, rutinlah meme­riksa­kan gigi ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.

Oleh: drg. Chandra Susanto, Sp.Perio.