(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Mengenal Lebih Dalam Tukak Lambung

Admin rsud | 18 September 2018 | 9314 kali

Banyak yang menganggap bahwa gastritis merupakan penyakit yang sama dengan tukak lambung. Padahal sebetulnya dua hal ini merupakan dua penyakit yang berbeda, lho. Tukak lambung atau yang biasa disebut dengan ulkus peptikum merupakan sebuah kondisi yang merujuk pada luka yang muncul pada dinding lambung karena terkikisnya bagian ini. Luka biasanya muncul di area duodenum (usus kecil) dan esofagus (kerongkongan). Disebut tukak jika luka ini berdiameter ≥ 5 mm. Tukak lambung bisa diatasi dengan cara menurunkan asam lambung.

Tukak lambung bisa menyerang siapa saja dan tidak terbatas pada usia. Penyebab tukak lambung ini hampir sama dengan gastritis yakni karena peningkatan asam lambung, mengonsumsi makanan yang mengiritasi lambung, serta infeksi bakteri. Ketika gastritis seseorang sudah bersifat kronis dan tidak ditangani, maka akan berkembang menjadi tukak lambung.

Biasanya, seseorang yang menderita tukak lambung akan merasa nyeri hebat di area ulu hati. Tidak hanya itu, mereka juga akan merasakan sensasi terbakar, mual, muntah, perut terasa kembung, muntah darah, tinja menghitam, hingga anemia. Semua hal ini disebabkan karena dinding lambung mengalami pendarahan. Protein ferritin darah kemudian akan bereaksi dengan asam lambung hingga membuat penderita muntah dan seringnya muntahannya ini juga berwarna kehitaman.

Untuk penangannya, tukak lambung sebetulnya tak jauh berbeda dengan gastritis. Hanya saja, untuk beberapa kasus komplikasi ketika seseorang hingga mengalami pendarahan, penderita perlu melakukan terapi khusus seperti operasi. Operasi yang dilakukan adalah pemotongan cabang saraf vagus yang menuju lambung sehingga dapat mengurangi sekresi lambung agar tidak memperparah luka.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk menangani tukak lambung. Di antaranya adalah:

  • Antibiotik seperti moxicillin, metronidazole, dan clarithromycin.
  • Obat penghambat reseptor H2 seperti ranitidin.
  • Antasida dan alginat.
  • Obat yang melindungi dinding lambung dan usus halus seperti sukralfat dan misoprostol.

Oleh sebab itu, disarankan bagi kalian untuk mulai merawat lambung agar tidak perlu menderita tukak. Agar asam lambung tidak naik, hindari konsumsi beberapa makanan dan minuman yang berbahaya bagi lambung serta menjaga pola makan dan sebaiknya hindari stress berlebih. Semoga membantu!