(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Mengenal ISPA

Admin rsud | 14 Maret 2018 | 6787 kali

Apakah Pioneers pernah mengidap penyakit saluran pernapasan? Kali ini PIOGAMA kembali hadir membahas mengenai ISPA. Yuk disimak dengan baik!

Apa itu ISPA? ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi parah yang mengganggu fungsi pernapasan normal, biasanya terjadi pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. ISPA dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni ISPA non-pneumonia dan ISPA pneumonia. ISPA non-pneumonia umumnya dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran bernapas dan peningkatan frekuensi napas, maka termasuk ISPA pneumonia.

ISPA merupakan infeksi menular yang bekerja dengan menghalangi tubuh untuk mendapatkan oksigen hingga dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini berbahaya bagi anak-anak, orang dewasa dan orang dengan gangguan sistem imun. Menurut data WHO, Infeksi Saluran Pernapasan Akut dapat membunuh sekitar 2,6 juta anak-anak setiap tahunnya.

Fenomena ISPA banyak terjadi dan dialami masyarakat. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk mengenal ISPA sejak dini, baik dari penyebab, gejala serta pengobatan yang dibutuhkan. ISPA akan menimbulkan gejala yang terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain: hidung tersumbat dan berair, paru-paru terasa terhambat dan batuk, tenggorokan terasa sakit serta kerap merasa kelelahan. Apabila ISPA bertambah parah, maka dapat terjadi demam tinggi. Gejala lain yang lebih serius akan muncul, seperti: kesulitan bernapas, menggigil, rendahnya tingkat oksigen dalam darah serta kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai macam virus atau bakteri, seperti adenovirus yang terdiri dari 50 jenis virus yang berbeda yang menyebabkan pilek, bronchitis dan pneumonia. Untuk Tindakan pengobatan dapat dilakukan pada ISPA non pneumonia yaitu pada keadaan flu dan batuk, seperti penekan batuk yaitu codein, dektrometorfan (DM), ammonium klorida, dan noskapin, dan dekongestan untuk obat flu. Sementara bagi penderita ISPA pneumonia, pioneers dianjurkan segera mengkonsultasikan pada dokter atau unit pelayanan kesehatan.

Namun Pioneers, kembali lagi bahwa pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah beberapa pola hidup sehat yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu: minum air putih sebanyak mungkin untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal, menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan dan udara malam yang dingin dan menghindaari merokok. Selain itu, memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dapat membantu meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat menular kepada orang lain, pastikan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan saat bersin.