(0362) 22046
rsud@bulelengkab.go.id
Rumah Sakit Umum Daerah

Mengenal Hand Sanitizer, Si Cairan Pembunuh Kuman Nakal

Admin rsud | 08 Januari 2020 | 1030 kali

Sebagian dari Anda mungkin lebih memilih hand sanitizer ketimbang cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Pasalnya, cairan ini sangat praktis digunakan.

Anda cukup menuang dan mengusapkan cairan pembersih beralkohol di tangan, kuman pun dianggap langsung hilang. Padahal, produk ini tidak seefektif cuci tangan dalam membunuh mikroba.  

Apa sebenarnya kandungan dalam hand sanitizer?

Hand sanitizer adalah agen yang digunakan untuk menghilangkan kuman penyebab penyakit pada tangan, seperti bakteri dan virus. Produk ini umumnya tersedia dalam bentuk gel, busa, dan cairan.

Sebagian besar hand sanitizer yang Anda lihat di pasaran mengandung alkohol jenis ethanol. Bahan ini dianggap efektif dalam membunuh hampir semua jenis mikroba yang hidup di kulit.

Ada juga jenis hand sanitizer yang tidak mengandung alkohol. Salah satu bahan yang umum terkandung di dalamnya adalah triclosan.

Hanya saja, keamanan triclosan masih dalam penelitian. Sebuah studi menyebutkan bahwa triclosan yang diserap oleh tubuh bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, penggunaanya perlu ditinjau ulang.

Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat bahkan melaporkan bahwa belum ditemukan bukti yang menyatakan triclosan dalam hand sanitizer lebih bermanfaat daripada cuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Cuci tangan tetap lebih baik daripada hand sanitizer

Para ahli tetap menganjurkan agar Anda tetap mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, ketimbang menggunakan hand sanitizer. Apa alasannya?

  • Tidak dapat membasmi semua jenis kuman

Hand sanitizer tidak dapat menyingkirkan semua jenis kuman. Beberapa jenis mikroba akan lebih mudah terbunuh ketika Anda menggunakan sabun dan air bersih daripada produk pembersih ini.

Salah satu contohnya adalah virus penyebab flu. Virus ini baru bisa hilang setelah Anda menggosok tangan dengan hand sanitizer selama 4 menit. Hal ini tentu tidak praktis.

Selain itu, norovirus yang bisa menyebabkan diare juga tidak mempan diusir dengan hand sanitizer. Anda harus waspada karena virus ini mudah menular dan hanya butuh sedikit partikel virus untuk membuat seseorang sakit atau tertular.

  • Meningkatkan kadar bahan-bahan kimia berbahaya

Bahan-bahan kimia, seperti pestisida dan logam berat, tidak bisa semudah itu dihilangkan dengan cairan pembersih tangan. Sebuah penelitian melaporkan bahwa menggunakan hand sanitizer justru dapat meningkatkan kadar pestisida dalam tubuh.

Walau penelitian tentang hal ini masih sedikit, para ahli meyakini bahwa hand sanitizer tidak dapat menonaktifkan banyak jenis bahan kimia berbahaya. 

  • Kurang efektif untuk tangan yang kotor

Hand sanitizer dinilai kurang efektif saat digunakan pada tangan yang kotor secara kasat mata. Misalnya, tangan yang penuh debu setelah berolahraga, berkebun, atau kegiatan lainnya.

Dalam situasi tersebut, Anda perlu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih untuk benar-benar mengenyahkan kuman. 

Namun jika Anda kesulitan mengakses air bersih maupun sabun, penggunaan hand sanitizer mau tak mau tetap perlu dilakukan. Tapi pastikan produk tersebut mengandung setidaknya 60-95 persen alkohol.

Apabila kadar alkoholnya di bawah angka tersebut, cairan pembersih tidak akan efektif dalam membunuh kuman dan malah dapat meningkatkan pertumbuhan kuman.

Bagaimana cara memakai hand sanitizer yang benar?

Tak sedikit orang yang menggunakan hand sanitizer dengan asal-asalan. Misalnya saja, memegang barang saat tangan masih dibasahi oleh cairan atau mengoleskannya terlalu sedikit ke tangan.

Jika ingin kuman benar-benar hilang, Anda sebaiknya memperhatikan cara menggunakan hand sanitizer yang benar di bawah ini:

  • Tuangkan hand sanitizer ke telapak tangan Anda. Untuk melindungi tangan dari kuman, jumlah cairan yang disarankan adalah sekitar 3 ml atau sebesar koin seribuan.
  • Gosok kedua tangan Anda dan pastikan tidak ada permukaan yang terlewat, termasuk jari-jari, sela-sela jari, buku jari, kuku, maupun sela ibu jari.
  • Terus gosokkan cairan pembersih di kedua tangan selama 30 detik.
  • Biarkan hingga benar-benar kering.

Ingat juga bahwa hand sanitizer sebaiknya hanya digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:

  • Anda sedang berada di tempat yang tidak memiliki air bersih dan sabun.
  • Tangan tidak tampak kotor. Jika terlihat kotor yang kasat mata, segera mencuci tangan dengan air dan sabun.

Catatan dari SehatQ

Dalam beberapa situasi, penggunaan hand sanitizer bisa menjadi alternatif cuci tangan yang baik, khususnya jika tidak ada akses air bersih dan sabun, atau tangan tidak terlihat kotor. Namun pastikan bahwa cairan pembersih ini mengandung alkohol setidaknya 60 persen.

Meski dinilai efektif, tak ada yang dapat menggantikan efektivitas mencuci tangan konvensional dalam membunuh kuman. Jadi sebisa mungkin, cucilah tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun ketimbang hand sanitizer.