Tulang dahi atau tulang frontal salah satu tulang yang membentuk tengkorak Anda dan terdiri dari berbagai struktur yang berbeda.
Tulang dahi merupakan tulang yang terletak di tengkorak bagian depan, tepat di atas tulang hidung dan di depan tulang parietal atau ubun-ubun. Tulang dahi merupakan satu dari delapan tulang lain yang membentuk tengkorak.
Tulang dahi terdiri dari tiga bagian, yaitu nasal, orbital, dan skuamosa.
Bagian skuamosa merupakan bagian terbesar di tulang dahi. Bagian ini terlihat datar tetapi memiliki cekungan di dalamnya yang berisi berbagai organ yang memberikan sinyal sensori di hidung dan kelopak mata bagian atas.
Sebenarnya, saat masih bayi, tulang dahi awalnya dihubungkan dengan persendian yang memisahkan dua bagian tulang dahi. Lama kelamaan, persendian tersebut akan menyatu dengan tulang dahi membuat tulang dahi menjadi satu kesatuan yang utuh.
Umumnya, Anda mungkin mengetahui fungsi tulang dahi sebagai pelindung otak, tetapi faktanya, masih terdapat fungsi tulang dahi lainnya yang mungkin belum Anda ketahui!
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, tulang dahi merupakan satu dari delapan tulang yang membentuk dan memberikan struktur pada tengkorak, termasuk hidung dan mata.
Fungsi utama tulang dahi pastinya adalah untuk melindungi otak, tetapi tidak hanya otak, tulang dahi juga menjaga isi tengkorak lainnya, seperti mata, otot, dan saraf.
Tulang dahi terbuat dari mineral keras yang mampu melindungi bagian dalam tengkorak. Di antara tulang dahi dan lapisan meninges di otak, terdapat cairan serebrospinal yang membantu menahan otak pada tempatnya dan mencegah otak berbenturan dengan tengkorak.
Bagian tengah atau dalam tulang dahi memiliki struktur seperti sponge terdapat stem cell yang berperan penting dalam memproduksi sel darah putih, trombosit, dan sel darah merah.
Jangan salah, tulang dahi juga bisa mengidap penyakit atau kondisi medis tertentu. Salah satu gangguan yang cukup umum dialami adalah keretakan pada tulang dahi. Tulang dahi bisa retak karena cedera saat olahraga atau kerja, jatuh, ataupun kecelakaan mobil.
Gangguan lain yang bisa terjadi adalah kraniosinostosis dan hyperostosis frontalis interna. Kondisi kraniosinostosis dapat terjadi pada bayi yang ditandai dengan penutupan persendian pemisah tulang dahi yang terlalu cepat. Seharusnya persendian ini akan menutup sempurna ketika anak berusia sekitar 2 tahun.
Akibatnya, bentuk tengkorak akan terlihat tidak normal dan tidak bisa melebar untuk mengimbangi pertumbuhan otak. Jika tidak ditangani, anak bisa mengalami kejang, terhambatnya perkembangan, peningkatan tekanan otak, dan bentuk kepala yang abnormal secara permanen.
Sementara itu, hyperostosis frontalis interna terjadi saat salah satu bagian dari tulang dahi lebih tebal dari yang lainnya. Penderitanya bisa mengalami obesitas, sakit kepala, diabetes insipidus, pertumbuhan rambut secara berlebih, gangguan pada kelenjar seks, dan kejang.
Tulang dahi memiliki fungsi penting dalam melindungi otak beserta saraf motorik lainnya. Bila Anda mengalami keluhan pada tulang dahi, nyeri di kepala bagian depan, dan sebagainya, segera periksakan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.